Izak Pangemanan Kunjungi Prajurit di Nduga
JAYAPURA, LELEMUKU. COM - Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan melakukan kunjungan kepada prajuritnya wilayah Distrik Mbua Kabupaten Nduga Provinsi Papua, pada Sabtu (10/10/2020) lalu.
Meski perjalanan jalur darat untuk mencapai Mbua dilalui medan berat, cuaca ekstrim serta resiko yang tinggi, namun tidak menyurutkan semangat untuk dapat meninjau langsung kondisi prajurit di daerah penugasan di pedalaman Papua.
Izak menyampaikan kunjungannya kemarin ingin memberikan support kepada prajurit, karena kegiatan ini mampu menambah moril prajurit dalam melaksanakan penugasan di daerah rawan.
“Kepada prajurit, saya mengingatkan agar selalu meningkatkan komunikasi dengan masyarakat serta meningkatkan kewaspadaan mengingat akhir-akhir ini aktifitas kelompok separatis bersenjata terus meningkat. Jangan ada gesekan sekecil apapun dengan masyarakat yang dapat menimbulkan konflik baru,” tegasnya.
Selanjutnya ia berpesan ada dua hal yang menyebabkan pos tidak diserang oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Pertama, OPM memang tidak punya niat untuk menyerang. Hal ini karena pos selalu waspada dan membina hubungan baik dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan siapa mereka.
"Siapa yang melanggar adat akan kena sanksi adat, termasuk OPM. Oleh karena itu pos harus membina hubungan baik dengan semua masyarakat sekitar," ujarnya.
Danrem juga mengatakan, bahwa saat melaksanakan kunjungan kerja ke distrik Mbua, pihaknya melaksanakan komunikasi sosial dengan masyarakat dan tokoh adat (kepala suku), tokoh agama serta para intelektual muda yang berasal dari daerah itu.
“Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh sentimen-sentimen yang dibangun oleh kelompok-kelompok yang masih berseberangan dengan NKRI. Saya sangat berharap agar seluruh masyarakat dan TNI-Polri yang ada di distrik Mbua dapat hidup rukun dan dapat bekerjasama dalam menciptakan kamtibmas yang kita harapkan bersama”, katanya.
Pesan Danrem kepada seluruh anggota yang bertugas di wilayah rawan, terutama di Distrik Mbua. Pertama; pertajam naluri tempur, jeli dalam membaca tanda-tanda alam dan kebiasaan kehidupan disekitar Pos.
"Pahami tentang indikator pos akan diserang, karena penyerangan terjadi secara serta merta, tetapi melalui proses," kata dia.
Kedua, pertempuran itu tidak mengikuti norma sehingga harus selalu mengembangkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi. Sehingga harus selalu mengikuti perkembangan strategi dan taktik bertempur musuh. Ketiga; tetap semangat, jaga kesehatan dan laksanakan tugas secara profesional.
"Saya yakin dan percaya kalian semua mampu melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya," tutupnya
Seperti diketahui bersama bahwa wilayah tersebut merupakan daerah operasi dari kelompok separatis bersenjata pimpinan Egianus Kogoya, yang pada 2 Desember 2018 lalu melakukan pembantaian keji kepada belasan karyawan PT. Istaka Karya, serta penyerangan Pos Yonif 755/Yalet pada (3/12/2018) silam yang mengakibatkan Serda Handoko meninggal dunia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasiops Korem 172/PWY Letkol Inf Josep D.D Surbakti, Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto, aktifis HAM Papua Theo Hesegem, intelektual muda Lokbere beserta rombongan. (Penrem172)