Pembelajaran Tatap Muka Siswa SD Dan SMP di Tanimbar Kembali Ke Sekolah
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendikbud) Tanimbar, Drs. Herman Yoseph Lerebulan yang menindaklanjuti kembalinya daerah itu ke kategori wilayah zona hijau Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Sebelumnya Tanimbar dikategorikan zona kuning dengan adanya sebanyak 31 orang pelaku perjalanan KM. Sabuk Nusantara (Sanus) 34 dan Wings Air Positif Corona yang telah menjalani masa karantina dan dinyatakan sembuh. Hal ini pun telah berdampak pada proses belajar mangajar di sekolah yang dialihkan dari rumah secara daring.
“Sebelumnya penyebaran virus corona di Tanimbar telah berdampak pada pelaksanaan pembelajaran daring dan luring,” ujar dia.
Lerebulan pun meminta kepada Koordinator Wilayah (Korwil), Kepala PAUD dan TK, Kepsek SD dan SMP se-Tanimbar untuk melaksanakan pembelajaran sesuai tatanan kehidupan baru dari sekolah.
Dengan pengaturan pembelajaran 2 hari dalam seminggu bagi siswa PAUD, TK, SD kelas 1 hingga 3 serta pembelajaran 3 hari dalam seminggu bagi siswa SD kelas 4 hingga SMP kelas 9 yang memperhatikan protocol kesehatan (Prokes) dan pengawasan yang maksimal.
“Sangat diharapkan agar proses pembelajaran berorientasi pada penguatan konsep dan bertujuan meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi yang kompetitif serta karakter siswa yang berbasis budaya dan global,” pintanya. (Laura Sobuber)