Pemerintah Zimbabwe Curigai Bakteri Sebagai Penyebab Kematian 30 Ekor Gajah
HARARE, LELEMUKU.COM - Pemerintah negara Zimbabwe mencurigai penyakit bakteri yang disebut haemorrhagic septicemia sebagai penyebab kematian lebih dari 30 gajah baru-baru ini. Otoritas taman nasional sedang melakukan tes lebih lanjut untuk memastikannya.
Reuters melaporkan, Selasa (29/9/2020), kematian gajah, yang dimulai pada akhir Agustus, terjadi tak lama setelah ratusan gajah di negara tetangga Botswana mati dalam keadaan misterius.
Para pejabat di Botswana awalnya bingung menjelaskan kematian gajah di sana, tetapi mereka menyalahkan racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri lain.
Para ahli mengatakan Botswana dan Zimbabwe bisa menjadi rumah bagi sekitar setengah dari 400 ribu gajah di benua itu, yang sering menjadi sasaran para pemburu.
Kepala penelitian di Save the Elephants Chris Thouless mengatakan Botswana dan sebagian Zimbabwe memiliki populasi gajah yang sangat banyak, tetapi di tempat lain di benua itu - terutama di kawasan hutan - justru sangat banyak berkurang.
“Populasi yang lebih tinggi besarnya dengan risiko penyakit menular,” kata Thouless kepada Reuters, menambahkan bahwa perubahan iklim dapat memberikan tekanan pada populasi gajah karena pasokan air berkurang dan suhu meningkat sehingga berpotensi meningkatkan kemungkinan wabah patogen.
Vernon Booth, konsultan pengelolaan satwa liar yang berbasis di Zimbabwe, mengatakan kepada Reuters bahwa sulit untuk menghitung populasi gajah Zimbabwe saat ini.
Dia memperkirakan jumlahnya bisa mendekati 90 ribu, naik dari 82 ribu pada tahun 2014 ketika survei nasional terakhir dilakukan. Angka tersebut berdasarkan asumsi bahwa sekitar 2.000-3.000 ekor mati setiap tahun karena berbagai sebab. (VOA)