Petrus Fatlolon Komitmen Anggarkan Rp3,1 Milyar Jawab Kekurangan Obat di RSUD Magretti Saumlaki
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar di Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) meninjau langsung ketersediaan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. P. P. Magretti Saumlaki di Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) pada Senin, 26 Oktober 2020.
“Tidak benar kalau ada kekosongan obat di RSUD, yang benar adalah stok obat-obatan tertentu mengalami kekurangan yang patut untuk segera ditindak lanjuti,” sebut dia saat mengunjungi Gudang Obat RSUD Magretti.
Fatlolon juga memastikan pelayanan pengobatan RSUD Magretti kepada masyarakat akan tetap berjalan dengan baik. Saat sidak, Ia langsung bertanya kepada beberapa pasien dan keluarga tentang kendala menjalankan pengobatan dan menerima jawaban jika proses pengobatan tidak ada masalah dan lancar.
Fatlolon mengungkapkan alasan terjadinya kekurangan obat-obatan adalah adanya hutang pihak ketiga kepada belasan kontraktor yang sudah terjadi sejak tahun 2016 dan diakibatkan oleh aspek manajemen yang tidak mempersiapkan administrasi yang cukup untuk melakukan proses pembayaran secara baik.
“Maka komitmen kita untuk APBD perubahan ini dalam waktu dekat Pemda akan menyiapkan anggaran sejumlah 3,1 milyar pastinya Rp.3.075.709.567 untuk pembayaran seluruh hutang RSUD yang ada di pihak ketiga, termasuk pengadaan obat dan bahan habis pakai,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Magretti Saumlaki, dr. Fulfully Ch. E. Nuniary dalam penjelasannya mengatakan pihaknya mengalami kekurangan obat-obatan esensial, berupa obat antibiotic, anti nyeri dan barang habis terpakai sejak dua minggu terakhir. Selain itu, pihaknya tidak bisa melakukan pengadaan obat-obatan yang melebihi standar sebagai rumah sakit tipe D.
“Seperti Oksigen pun ada alami kerusakan
pada kompresor, sehingga hanya bisa capai tiga hingga empat tabung. Maka kami
sudah antisipasi pesan mesin kompresor yang saat ini dalam proses pengiriman dan dua minggu lagi sudah tiba di Saumlaki,” pungkasnya. (Laura Sobuber)