BNPB dan Universitas Hasanuddin Akan Bina dan Dampingi Ekonomi Wilayah Pasca Bencana
MAKASSAR, LELEMUKU.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Universitas Hasanuddin (Unhas), akan melakukan pembinaan dan pendampingan ekonomi di daerah pascabencana di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Di Sulsel sendiri, dilaksanakan di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Gowa, Soppeng, dan Wajo.
Kegiatan pembinaan dan pendampingan ekonomi ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelompok usaha masyarakat, sehingga mampu memulihkan dan meningkatkan ekonomi, pendapatan, serta kesejahteraan masyarakat di daerah pascabencana.
Melalui kegiatan tersebut, BNPB menyalurkan bantuan stimulan sejumlah Rp 999.000.000,- dalam bentuk berbagai peralatan dan bahan produksi masyarakat. Stimulan ini diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi BNPB kepada Pemerintah Provinsi Sulsel, Rifai, dan diteruskan langsung Wagub Sulsel kepada kabupaten penerima.
“Tahapan yang dimaksud tersebut antara lain persiapan, koordinasi dan sosialisasi ke pemerintah daerah, bimbingan teknis, peningkatan kapasitas kelompok usaha masyarakat/bentuk studi banding, fasilitasi legalitas kelompok usaha, temu bisnis dan rapat koordinasi, dan tahap akhir yaitu ekspose laporan akhir kegiatan,” jelas Rifai, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rabu 11 November 2020.
Rifai berharap, program ini dapat berjalan dengan berkesinambungan melalui peran serta pemerintah daerah terkait, dan bantuan swasta demi peningkatan kapasitas masyarakat Sulsel.
“Besar harapan kami agar program ini dapat menginspirasi pemerintah daerah, swasta, dan universitas dalam melaksanakan pemulihan dan peningkatan ekonomi di daerah lainnya,” imbuhnya.
Sementara, Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, menjelaskan, diperlukan intervensi yang terkoneksi dari pusat, provinsi, dan kabupaten, terkait sistem perbendaharaan serta pemeriksaan setelah bencana.
“Dibutuhkan UU kebencanaan dari hulu sampai hilir yang lebih spesifik. Semua aturan harus mengacu pada sistem kebencanaan dari hulu sampai hilir,” pungkasnya.
Selain itu, mitigasi bencana perlu di edukasi kepada masyarakat. “Diperlukan sistem edukasi kepada masyarakat mengenai kebencanaan, jika edukasi baik, korban bencana bisa diminimalisir,” sambungnya.
Bagi Wagub, program ini merupakan loncatan besar bagi BNPB juga Unhas.
“Peran perguruan tinggi dalam tri dharma perguruan tinggi tercapai dalam kerja sama ini dan BNPB melakukan loncatan luar biasa. Bantuan ini sangat tepat, program ini harus betul-betul sampai kepada masyarakat,” tegasnya. (HumasSulsel)