Imbas Sebut Rizieq Shihab Tukang Obat, Polres Jaksel Terjunkan Personel Jaga Nikita Mirzani
pada tanggal
14 November 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Selatan (Jaksel) menerjunkan personel untuk menjaga rumah artis Nikita Mirzani Mawardi di kawasan Petukangan.
Polisi menjaga rumah tersebut imbas dari pernyataan Nikita di media sosial Instagram yang menyebut Rizieq Shihab tukang obat dan berujung ancaman ratusan orang yang akan menggeruduk rumahnya.
"Dari semalam kami sudah menempatkan patroli di kediaman yang bersangkutan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ujar Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Metro Jaksel Ajun Komisaris Besar (AKBP) Antonius Agus Rahmanto saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 November 2020.
Anton tak merinci jumlah personel kepolisian yang diterjunkan untuk menjaga rumah bekas peserta reality show Take Me Out itu. Ia mengatakan jumlahnya akan situasional dan tergantung kondisi keamanan di sana. Namun ia memastikan anak buahnya akan berganti-gantian berpatroli untuk memastikan rumah Nikita aman.
"Tidak ada permintaan khusus dari yang bersangkutan, namun sebagai penjaga keamanan lingkungan, kami mengantisipasinya," kata Antonius.
Sebelumnya, Nikita Mirzani melalui media sosial Instagram membuat video dan mengomentari kepulangan Rizieq Shihab. Bintang film Comic 8 itu mengatakan bahwa habib adalah tukang obat.
"Gara-gara Habib Rizieq pulang sekarang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat. Screenshot!" ujar Nikita.
Ia mengatakan tindakannya itu akan memancing kemarahan pendukung Rizieq Shihab. Namun Nikita mengaku tak takut dan berbalik menantang.
"Nah, nanti banyak nih antek-anteknya mulai, nggak takut juga gue," ujar Nikita.
Tak butuh waktu lama, salah seorang pendukung Rizieq Shihab yang bernama Maaher langsung mengeluarkan kecaman atas video tersebut. Ia mengatakan pihaknya akan menurunkan 800 orang untuk menggeruduk rumah Nikita Mirzani.
Maheer menganggap ucapan Nikita adalah sebuah penghinaan terhadap ulama. Ia pun mendesak Nikita untuk segera membuat permintaan maaf dalam jangka waktu 1 x 24 jam.
"Kalau kita tidak bisa menjadi orang saleh, setidaknya jangan memusuhi orang-orang saleh," ujar Maaher. (Tempo)