Jajak Pendapat Tunjukkan Perdebatan Warga Jepang Soal Olimpiade Tokyo 2021
pada tanggal
14 November 2020
TOKYO, LELEMUKU.COM - Masyarakat Jepang masih berselisih pendapat mengenai apakah Olimpiade Tokyo yang pada 2020 ditunda, harus berlangsung pada Juli 2021. Mengingat pandemi virus corona yang terus berlanjut.
Jajak-jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan warga Tokyo dan kalangan bisnis tidak sependapat soal manfaat penyelenggaraan Olimpiade.
Meski demikian, terlepas dari ambivalensi publik, Komite Olimpiade Internasional dan penyelenggaranyaJepang, mendapat dukungan tak tergoyahkan dari partai yang berkuasa di Jepang dan pemerintah kota Tokyo.
Alasan mereka adalah Olimpiade merupakan upaya heroik Jepang untuk mengangkat semangat global di masa pandemi.
Genki Sudo, seorang legislator nasional dan mantan atlet bela diri, berpendapat bahwa Olimpiade tidak adil bagi para atlet.Menurutnya,beberapa atlet dapat berlatih, tetapi banyak yang tidak bisa karena pandemi. “Jika situasipelatihan sangat berbeda, apakah itu adil? Ini sama sekali tidak adil," kata Sudo.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan mereka dapat melangsungkan pesta olahraga itudengan atau tanpa vaksin.
Hidemasa Nakamura,salah seorang pejabat tinggi Olimpiade Tokyo, menyatakan keyakinannya bahwa Olimpiade dapat terselenggara dengan aman.
Meski mengalami lonjakan ringan jumlah kasus virus corona, Jepang terbilang berhasil mengendalikan pandemi. Jepang hanya mencatat kurang dari 2.000 kematian yang terkait dengan Covid-19.
Perjalanan masukke negara tersebut sebagian besar telah dihentikan, tetapi itu pasti akan berubah sewaktu atlet dan staf Olimpiade berdatangan untuk mempersiapkan diri.
Divisi Keuangan Olimpiade Tokyo mengatakan bahwa kompetisi olahragaini harus dilakukan,terutama untuk kepentingan televisi, yang membayar sebagian besar tagihan.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan mereka secara resmi menghabiskan $ 12,6 miliar untuk menggelar Olimpiade. Namun, audit pemerintah tahun lalu menunjukkan,jumlahnya kemungkinan dua kali lipat lebih besar. (VOA)