Nurdin Abdullah Tegaskan PTSP Jadi Urat Nadi Ekonomi di Sulawesi Selatan
MAKASSAR, LELEMUKU.COM – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, mengaku, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) merupakan urat nadi perekonomian. Olehnya itu, ia berharap semua pelayanan harus serba simpel.
“PTSP itu adalah urat nadi perekonomian kita. Kenapa PTSP hadir itu, untuk persimpel semua urusan. Jadi kita tidak perlu lagi kemana-mana. Kita harus tunjukkan bahwa PTSP itu siap melayani,” ujar Nurdin Abdullah, di Kantor Gubernur, Rabu, 11 November 2020.
Menurut Nurdin, inspeksi mendadak ini berdasarkan hasil peninjauan dari pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menemukan pelayanan di PTSP tidak berjalan baik.
“Kemarin KPK kesana melihat dan meninjau ternyata di kantor itu belum ada orang, menunggu sampai jam 10. Sekertarisnya juga nggak ada, makanya saya mau cek, ternyata benar. Ini rakyat yang dirugikan, pengusaha dirugikan, kita kan sekarang menggunakan baju Sulsel bersih melayani, harus konsisten dong, makanya saya kesana tadi membuktikan ternyata benar,” tegasnya.
Atas kejadian tersebut, Gubernur Sulsel menyesalkan sikap Sekertaris Dinas PTSP Sulsel yang tidak melakukan kontrol terhadap pelayanan perizinan. Sebab, saat ini Kepala Dinasnya masih menjalankan tugas tambahan sebagai Pjs Bupati Luwu Timur.
“Saya tegur keras tadi mereka, termasuk kepala dinasnya. Walaupun kita tahu kepala dinasnya lagi mendapatkan tugas tambahan sebagai Pjs Bupati Luwu Timur, tetapi Sekertaris nya dong yang harus mengambil alih tanggung jawab itu, kalau kantor-kantor lain yang tidak bersentuhan dengan izin, mungkin kita bisa maklumi. Tapi inikan bersentuhan dengan izin, orang punya waktu terbatas. Bayangin kalau mereka datang menunggu petugas baru datang, itu kan merugikan. Makanya saya minta jangan terjadi lagi,” urainya.
Olehnya itu, kata Nurdin, gagasan awal pembangunan gedung twin tower merupakan salah satu jawaban untuk mensinergikan pelayanan dan koordinasi antara OPD, Kepala Daerah, maupun masyarakat.
“Saya kira begini inilah dasar kita membangun twin tower itu supaya kita membangun sistem terintegrasi, kita bangun sinergi. Kalau sekarang masing-masing dan egonya itu masih muncul. Nah, kalau nanti kita di kantor yang satu, kita semua bersatu disitu dan kontrolnya bisa lebih mudah,” tutupnya. (HumasSulsel)