Riyadi Ungkap Niat BP-BUMD Jual Saham Pemprov DKI Jakarta di Perusahaan Bir Anker
pada tanggal
14 November 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Sekretaris Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD) DKI Jakarta Riyadi membantah informasi yang beredar terkait dengan penambahan saham pemerintah DKI di perusahaan pembuat minuman beralkohol, PT Delta menjadi 58,33 persen.
"Informasi itu tidak benar. Tidak ada rencana pemerintah menambah saham di PT Delta," kata Riyadi di Balai Kota DKI, Jumat, 13 November 2020.
Riyadi menuturkan saham yang dimiliki Pemerintah DKI di perusahaan pembuat minuman bir merek Anker itu tetap 26,25 persen. Pemerintah DKI, kata dia, justru ingin menjual saham PT Delta, tapi perlu mendapatkan persetujuan dari DPRD DKI.
"Sampai sekarang justru kami ingin menjualnya. Bukan menambah," ujarnya.
Terkait beredarnya informasi Pemerintah DKI menambah jumlah saham bir, Riyadi sedang mencari penjelasan dari manajemen PT Delta.
"Karena informasi itu perlu diklarifikasi. Kami tidak ada rencana menambah saham di sana," ujarnya.
Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjual saham milik DKI di perusahaan bir PT Delta Djakarta terhambat. Surat mengenai rencana pelepasan saham itu belum direspons oleh DPRD DKI.
DKI diketahui telah memiliki saham di PT Delta Djakarta sejak 1970 di era Gubernur Ali Sadikin. Adapun asal muasal perusahaan bir ini adalah sebuah perusahaan asal Jerman, Archipel Brouwerij NV. Perusahaan ini berdiri di era zaman penjajahan Belanda.
Sekitar tahun 1940, pemerintahan Hindia Belanda mengambil alih perusahaan ini dan mengganti namanya menjadi NV De Oranje Brouwerij. Saat Indonesia dijajah Jepang, pabrikan bir ini ikut diambil alih. Pada 1945, saat Jepang minggat dan Eropa kembali, perusahaan asal muasal Delta ini kembali diambil Belanda.
Di era nasionalisasi pada 1957, perusahaan ini diambil oleh negara. Pada 1964, kepemilikan perusahaan diserahkan ke pemerintah Jakarta. Namanya pun berganti menjadi PT Budjana Djaja.
Baru pada 1970, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Delta Djakarta di era Gubernur Ali Sadikin. Demi melakukan ekspansi, Delta Djakarta mulai go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1984.
Pabrikan bir ini kini menjadi salah satu anak usaha dari San Miguel Corporation, Filipina setelah perusahaan multinasional itu masuk pada 1990. Perusahaan itu juga yang memiliki saham mayoritas, yaitu sebesar 73,75 persen.
Saat ini, Delta Djakarta memproduksi sejumlah merek bir terkenal, seperti Anker Beer, Anker Stout, Kuda Putih dan Carlsberg Beer. Sebagian besar produksi didistribusikan di pasar lokal. Pabrikan bir ini ini terletak di Bekasi, Jawa Barat. (Tempo)