Simon Sesa Ajak Masyarakat Tanimbar Tolak Hoaks Vaksinasi

Artikel diedit dan dipublikasikan oleh adminlelemuku pada tanggal 27 Januari 2021

SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Kantor Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Simon Sesa mengajak seluruh masyarakat di daerah itu untuk menolak berita bohong atau hoak seputar pemberian vaksinasi Virus Corona (COVID-19).

“Tetap dukung program pemerintah, karena semuanya sudah melalui tahapan-tahapan sampai saat ini aman dan halal,” ajak dia kepada Lelemuku.com pada Senin, 26 Januari 2021.

Baca Juga

Menurutnya, BPOM RI pada Senin, 11 Januari 2021 secara resmi telah mengeluarkan izin Emergency Use Authorization (EUA) atas vaksin produksi Senovac yang bekerjasama dengan Bio farma. Hal itu pun melengkapi rekomendasi halal dan suci yang sebelumnya dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Fatwa MUI Nomor 2 tahun 2021.

“Terbukti aman, khasiat dan mutunya berdasarkan dokumen-dokumen yang diserahkan. BPOM melihat tiga aspek efikasi, netralisasi dan imunogenisitas untuk mengeluarkan ijin,” ujar Sesa.

Sebelumnya beredar berita bohong yang mengatakan cairan vaksin tidak masuk ke tubuh Presiden Joko Widodo. Menanggapi hal itu Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, Abdul Muthalib yang saat itu bertugas sebagai vaksinator yang menyuntikkan vaksin kepada Jokowi menyatakan proses penyuntikan berjalan baik.

Selain itu, dalam video proses vaksinasi yang terdapat dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden terlihat proses penyuntikan dan berkurangnya cairan vaksin di dalam alat suntik. Artinya, cairan vaksin sudah keluar dari suntik dan masuk ke tubuh Jokowi.

Hoak lainnya berisi vaksin COVID-19 memiliki Chip yang dapat melacak orang. Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi menegaskan barcode yang terdapat pada kemasan vaksin digunakan untuk pelacakan distribusi vaksin dan bukan menempel pada orang yang telah menerima vaksin.

selanjutnya seorang dokter di Palembang meninggal usai disuntik vaksin. Faktanya dokter tersebut meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung. (Laura Sobuber)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.