Kampung Rumput Laut di Tanimbar Berpotensi Hasilkan Produksi Rp230,4 Miliar
pada tanggal
28 Februari 2021
JAKARTA, LELEMUKU.COM – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (RI), Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan program Kampung Rumput Laut di Kabupaten Kepulauan Tanimbar telah menjadi salah satu prioritas pengembangan perikanan budidaya guna mendukung Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku.
“Selain sektor perikanan tangkap, KKP juga mengembangkan perikanan budidaya yang memiliki potensi besar dan ini bisa kita alihkan kepada pelaku industri atau investor,” ungkap dia dalam rilis rapat koordinasi secara virtual membahas LIN di Maluku pada Rabu, 24 Februari 2021.
Trenggono menyebutkan pihaknya telah membuat program yang berkaitan dengan budidaya perikanan di kampung rumput laut seluas 1.000 hektar dengan potensi nilai produksi Rp230,4 miliar per tahun.
“Dimana penyerapan lapangan kerja bisa mencapai 1.500 orang,” sebutnya.
Trenggono menekankan dalam pengembangan program tersebut perlu dukungan infrastruktur pelabuhan perikanan sebagai penghubung perdagangan domestic maupun eksport yang akan menrik minat insvestor membangun usaha perikanan di kawasan LIN.
“Jadi yang perlu dipikirkan inikan harus menarik bagi investor, terutama investor industry perikanan. Tadi sudah saya sampaikan 1.000 kapal per hari, sehingga kapasitas pelabuhan juga jangan main-main. Kami akan awasi secara ketat supaya kapal semua bermuara pada pelabuhan yang kita bangun ini,” tambah dia.
Selain program Kampung Rumput Laut di Tanimbar terdapat dua daerah yang menjadi prioritas LIN Maluku lainnya, yaitu Kabupaten Buru dengan pengembangan shrimp estate seluas 5.000 hektak dengan potensi nilai produksi Rp11,25 triliun per tahun dan ditaksir mampu menyerap 6.000 tenaga kerja.
Selanjutnya Kampung Kerapu seluas 100 hektar di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan potensi nilai produksi Rp3,2 triliun dan bisa menyerap 2.000 tenaga kerja. (Laura Sobuber)