Senam Aerobik Ampun Bang Jago Abadikan Momen Kudeta Militer Myanmar
pada tanggal
02 Februari 2021
NAYPYITAW, LELEMUKU.COM - Sebuah video milik warga Myanmar mencuri perhatian dunia saat kudeta terjadi di negara tersebut pada 1 Februari 2021.
Khing Hnin Wai yang merupakan guru olahraga yang tinggal di Pyinmana, Myanmar, terkenal setelah video senam aerobiknya beredar di media sosial.
Ia tanpa sengaja merekam detik-detik ketika militer Myanmar melakukan kudeta, yang menarik lagi adalah lagu pengantar senamnya adalah "Ampun, Bang Jago" milik Everslkr dan Tian Storm, musisi asal Sulut.
Menurut profil Facebook dari Khing Hnin Wai, dia mempunyai hobi merekam aktivitas senamnya dan biasa melakukan rutinitas latihan rutinnya setiap hari Senin pagi.
Militer Myanmar, yang dikenal juga sebagai Tatmadaw, telah mempermasalahkan hasil pemilu yang diselenggarakan pada November 2020 lalu.
Tatmadaw mengeklaim ada kecurangan pada hasil pemilu tersebut, yang dimenangkan oleh pemimpin defacto Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Akan tetapi, tidak ada bukti penipuan yang diajukan oleh mereka.
Lebih lanjut, ketika melakukan kudeta itu tanpa sengaja terekam dalam video yang berdurasi tiga menit, yang diambil Khing Hnin Wai.
Lagu Ampun Bang Jago sendiri dibuat oleh Jonathan Dorongpangalo atau Tian Storm dan Everly Salikara atau Everslkr.
Kedua musisi asal Bitung, Sulawesi Utara itu menceritakan proses pembuatan lagu tersebut berawal dari keresahan mereka terhadap persaingan di dunia musik.
"Yang viral nya itu cuma gimmick-nya doang ya Ampun Bang Jago, tapi materi utamanya itu ngebahas soal orang-orang yang sering ngerendahin kita," ujar Tian Storm kepada detik.
Tian Storm dan Everslkr mengaku sering dicibir. Tidak mau membalas, mereka akhirnya menuangkan kekesalan tersebut dengan sebuah lagu.
"Banyak sih, dikalangan musisi kan biasanya mereka sering nge-diss sesama musisi. Ada sifat kompetitifnya," imbuh Tian Storm.
"Jadi kami ekspresikan lewat karya aja," timpal Everslkr.
Seperti diketahui, Tian Storm adalah seorang rapper sekaligus DJ berkelahiran Manado 9 Juni 1996. Ia sudah mulai menggeluti musik EDM sejak duduk dibangku Sekolah Dasar (SD)
Berbeda dengan rekannya, Everslkr yang lahir di Bitung 20 Mei 1998. Ia baru tertarik terjun ke dunia musik sejak duduk di bangku Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Keduanya bertemu di salah satu komunitas hingga akhirnya sering berkolaborasi untuk menciptakan lagu. Mereka menyebut musik yang mereka usung dengan sebutan disko tanah, khas tempat asal mereka.
"Itu kegiatan masyarakat, jadi daripada pesta atau hajatan gitu mereka ngumpulin sound system tuh, selesai acara mereka pesta, putar lagu," tutur Tian Storm.
"Disebut disko tanah itu karena semua joget di situ. Kan beda kalau kita misalnya ke klab atau ke bar. Itu kan 18+ dan orang yang udah hype atau apa. Kalau di situ ramai-ramai, anak kecil, orang tua, makanya disebut disko tanah. Karena banyak juga yang lagi baik sekarang itu adalah disco tanah. Tapi genrenya secara umum masih EDM," pungkas Everslkr. (Jidon)