Buru, Tanimbar dan SBB Jadi Daerah Program Prioritas LIN KKP di Maluku
pada tanggal
01 Maret 2021
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot pengembangan perikanan budidaya di Maluku untuk mendukung program Lumbung Ikan Nasional (LIN). Tiga wilayah yang menjadi prioritas pengembangan yakni Kabupaten Buru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
"Selain sektor perikanan tangkap, KKP juga mengembangkan perikanan budidaya yang memiliki potensi besar dan ini bisa kita alihkan kepada pelaku industri atau investor," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam rilis rapat koordinasi secara virtual membahas Program LIN di Maluku, Rabu (24/02/2021).
KKP telah membuat program yang berkaitan dengan budidaya perikanan untuk tiga wilayah tersebut. Mulai dari pengembangan shrimp estate seluas 5.000 hektar di Kabupaten Buru dengan potensi nilai produksi Rp.11,25 triliun per tahun. Dari aktivitas ini, ditaksir mampu menyerap 6.000 tenaga kerja.
Selanjutnya program Kampung Rumput Laut seluas 1.000 hektar di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan potensi nilai produksi Rp230,4 miliar per tahun. Dimana penyerapan lapangan kerja bisa mencapai 1.500 orang. Ada juga Kampung Kerapu seluas 100 hektar di Kabupaten Seram Bagian Barat dengan potensi nilai produksi Rp.3,2 triliun per tahun dan bisa menyerap 2.000 tenaga kerja.
Selain itu, Menteri Trenggono menekankan perlunya dukungan infrastruktur pelabuhan perikanan sebagai penghubung perdagangan domestik maupun ekspor. Kepastian infrastruktur ini menurutnya, akan menarik minat investor membangun usaha perikanan di kawasan Lumbung Ikan Nasional.
"Jadi yang perlu dipikirkan inikan harus menarik bagi investor, terutama investor industri perikanan. Tadi sudah saya sampaikan 1.000 kapal per hari, sehingga kapasitas pelabuhan juga jangan main-main. Kami akan awasi secara ketat supaya kapal semua bermuara pada pelabuhan yang kita bangun ini," imbuh Menteri Trenggono.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan yang memimpin rapat koordinasi, mendukung penuh program yang paparkan oleh Menteri Trenggono untuk mewujudkan lumbung ikan nasional yang bermanfaat bagi negara, pemerintah daerah, dan masyarakat di sana.
"Angka yang sangat besar sekali yang kita bisa ambil dari sini dan bisa memberikan nilai tambah untuk negeri," ungkap Menteri Luhut.
Peningkatan Kualitas SDM
Sejalan dengan arah pembangunan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN), KKP melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon menyelenggarakan ‘Pelatihan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan’ bagi 90 pelaku utama perikanan di tiga kabupaten setempat yakni Buru, Buru Selatan, dan Kepulauan Tanimbar.
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengatakan, pelatihan diselenggarakan selama dua hari pada 22-23 Februari 2021. Tujuannya agar masyarakat Maluku bisa memanfaatkan hasil tangkapan yang tidak terjual untuk diolah menjadi produk dengan masa ketahanan lebih panjang.
“Saya sarankan jangan dibuang. Lebih baik kita olah. Misalkan kita jadikan surimi seperti baso ikan, nugget, kaki naga, dan sebagainya. Kalau sudah diolah, masa simpannya jadi panjang. Selain itu, anak-anak juga bisa menikmatinya,” jelas Sjarief.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dibekali berbagai materi pengolahan ikan yang kaya. Mulai dari penerapan sanitasi dan higienitas, diversifikasi olahan hasil perikanan, serta pengemasan dan penyimpanan hasil perikanan. Peserta juga diberikan pelatihan analisa usaha hasil perikanan agar dapat benar-benar mengimplentasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapatnya pasca pelatihan.
Senada dengan itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati menyatakan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk mengembangkan SDM Maluku dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya perikanan, baik dari hasil sektor tangkap maupun budidaya.
“Diversifikasi olahan perikanan ini bisa menjadi salah satu alternatif pemanfaatan hasil perikanan sehingga mempunyai nilai ekonomi dan daya saing yang tinggi,” ujarnya.
Sebelumnya pada 17-18 Februari 2021, Puslatluh KP melalui BPPP Ambon juga telah menyelenggarakan ‘Pelatihan Pengoperasian Instalasi Penggerak Utama Kapal’ bagi 90 nelayan setempat. Ke depan, Puslatluh KP akan terus hadir dengan berbagai pelatihan masyarakat demi mewujudkan pembangunan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. (Laura Sobuber)