Kota Manokwari Sempat Memanas, Buntut Pembunuhan Hugo Saiduy dan Daud Wambrauw
pada tanggal
24 Maret 2021
MANOKWARI, LELEMUKU.COM - Sejumlah fasilitas umum di Manokwari dirusak, buntut dari kasus pembunuhan Hugo Bastian Gabriel Saiduy (35) dan Daud Wambrauw (40) dua warga di Mess Ledis Karaoke Princes, Jalan Transito dekat Gereja Dok 4, Kelurahan Wosi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat
Seperi diberitakan pedoman.media, Hal itu terjadi setelah pihak keluarga korban yang tidak terima melakukan aksi dengan mengarak jenazah korban ke Polres Manokwari. Selama prosesi tersebut, sejumlah ruas jalan utama sempat di palang warga.
Beberapa lokasi seperti di depan SMP Negeri di Jalan Yossudarso, Jalan Pahlawan dan pertigaan Makalow terjadi aksi bakar baliho oleh pihak keluarga yang tidak terima dengan peristiwa pembunuhan tersebut.
Aktivitas perekonomian di seputaran Jalan Yos Sudarso Sanggeng, Hady Mall, Orchid Swalayan, Pasar Sentral Sanggeng, Pasar Wosi lumpuh dan suasana kota terlihat langgeng.
Meski demikian suasana kota berangsur mulai kondusif pada petang harinya.
Aparat gabungan tampak masih berjaga jaga hingga malam hari guna mencegah meluasnya aksi protes, sehingga tidak terlihat lagi ada kelompok-kelompok warga dalam jumlah besar.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, pelaku pembunuhan Daud Wambrauw dan Hugo Saiduy telah ditangkap beberapa jam kemudian. Pelaku kini diamankan di Polres Manokwari.
"Iya benar pelaku berinisial AA pria 22 tahun, sudah ditangkap tim kepolisian," kata Adam Erwindi.
Adam menyebutkan kronologis kejadian berawal ketika pada pukul 03.00 WIT tersangka datang ke TKP.
"Saat itu tersangka duduk di depan mess lalu kedua korban berteriak Jangan mau dengan laki-laki ini, Dia tidak ada uang" tutur Adam.
Tersinggung dengan teriakan korban, pelaku masuk di dalam gedung mess. Namun masih saja diteriaki oleh korban.
Kesal terus diganggu, korban mencabut senjata tajam dan langsung menyerang korban.
"Tersangka merasa terhina sehingga mencabut pisau dan menikam kedua korban," jelasnya.
Ia sempat melarikan diri usai kejadian. Namun atas saran keluarga, tersangka akhirnya menyerahkan diri.
Kabid Humas juga meminta masyarakat tidak terprovokasi. Sebab polisi akan bertindak adil atas peristiwa yang murni tindak kriminal ini.
"Karena itu kami minta agar masyarakat menyerahkan masalah ini kepada pihak kepolisian khususnya Polres Manokwari. Ini murni tindak pidana," ucap Adam.
"Kami minta tetap menjaga ketertiban saat mengantar jenazah. Tidak melakukan aksi-aksi lain, seperti menjarah atau melempari kaca toko. Kasihan masyarakat yang tidak bersalah menjadi korban aksi provokatif tersebut. Mari kita jaga Manokwari agar aman dan kondusif demi keamanan dan kenyamanan kita bersama", tutup mantan Kapolres Manokwari tersebut. (Jidon)