Perempuan di Inggris Khawatir Keselamatan Diri Usai Kasus Sarah Everard Dibunuh Polisi London
pada tanggal
15 Maret 2021
LONDON, LELEMUKU.COM - Seorang polisi London didakwa atas penculikan dan pembunuhan Sarah Everard yang hilang saat berjalan di dekat rumahnya.
Hilangnya Sarah Everard, 33 tahun, saat dia berjalan pulang pada malam tanggal 3 Maret telah memicu kecaman di Inggris atas kegagalan polisi dan masyarakat luas untuk menangani kekerasan terhadap perempuan.
Dikutip dari CNN, 14 Maret 2021, anggota Kepolisian Metropolitan London bernama Wayne Couzens, 48 tahun, muncul di Pengadilan Westminster Magistrates pada Sabtu untuk sidang pertamanya. Dia telah ditahan dan selanjutnya akan muncul di pengadilan di Old Bailey di London pada 16 Maret, menurut London Metropolitan Police.
Everard menghilang pada 3 Maret saat berjalan di Clapham, London selatan, memicu pencarian polisi di daerah tersebut.
Jenazahnya ditemukan lebih dari 80 kilometer dari tempat dia terakhir terlihat. Pemeriksaan post-mortem sekarang akan dilakukan pada jenazah Everard.
Couzens, seorang polisi yang tugasnya berpatroli di kawasan diplomatik, ditangkap di Kent pada hari Selasa. Dia didakwa pada hari Jumat, menurut pernyataan dari Rosemary Ainslie, kepala kejahatan khusus Crown Prosecution Service, kejaksaan umum Inggris.
The Independent Office for Police Conduct, sebuah badan pengawas polisi, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah memulai penyelidikan independen terhadap tindakan polisi yang melibatkan tersangka.
Hilangnya Everard telah mendorong ribuan perempuan untuk mengungkapkan pengalaman intimidasi atau pelecehan saat berjalan sendirian di malam hari di seluruh Inggris, dan seluruh dunia.
Kepolisian Metropolitan London semakin dikecam setelah tindakannya menyerat para pengunjuk rasa yang mengheningkat cipta untuk Everard pada Ahad.
Polisi telah menolak izin untuk acara mengheningkan cipta pada Sabtu malam di Clapham Common London, dekat tempat Everard terakhir terlihat, dengan alasan aturan protokol kesehatan, Reuters melaporkan.
Tetapi ratusan orang, mayoritas perempuan, menolak larangan itu dan tetap berkumpul dengan damai di taman untuk memberikan penghormatan kepada Everard, termasuk Kate Middleton, Duchess of Cambridge dari Inggris.
Rekaman yang dibagikan di media sosial pada Sabtu malam menunjukkan massa mencibir puluhan petugas polisi yang berbaris ke kerumunan.
Bentrokan terjadi dan petugas menyeret para perempuan menjauh dari tempat kejadian.
Menurut laporan CNN, saat petugas polisi secara paksa memindahkan perempuan dan memborgolnya, massa meneriakkan "Kalian memalukan," "Tangkap diri kalian sendiri," dan "Siapa yang kamu lindungi?"
Gambar petugas memborgol seorang perempuan saat dia berbaring di tanah sambil berteriak dibagikan secara luas dan dikutuk di media sosial.
"Tadi malam orang sangat, sangat kesal, ada banyak emosi, sangat dapat dimengerti, dan polisi, karena mereka secara operasional independen, harus menjelaskan hal itu kepada Menteri Dalam Negeri," kata menteri keamanan Victoria Atkins mengatakan kepada Sky News
Menteri Dalam Negeri Priti Patel, menteri yang bertanggung jawab atas kepolisian, menggambarkan rekaman itu membuatnya kesal dan mengatakan dia telah meminta polisi untuk laporan lengkap tentang apa yang terjadi.
Asisten Komisaris Polisi Metropolitan Helen Ball membela tindakan para petugas itu.
"Petugas di lapangan dihadapkan pada keputusan yang sangat sulit. Ratusan orang berkumpul bersama, menimbulkan risiko yang sangat nyata menularkan Covid-19 dengan mudah," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pembunuhan Sarah Everard telah membuat ribuan perempuan di seluruh Inggris, untuk menceritakan pengalaman mereka tentang kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pria, dan dengan jelas menggambarkan ketakutan sehari-hari yang mereka rasakan.
Menanggapi insiden ini dan tindakan keras polisi saat acara peringatan, Pemimpin partai oposisi Liberal Demokrat menyerukan pengunduran diri kepala polisi London Cressida Dick.
"Petugas Anda seharusnya berdiri dalam solidaritas dengan mereka di Clapham Common malam ini, tidak diperintahkan untuk mengganggu tampilan kesedihan dan protes damai ini," tulis Ed Davey dalam sebuah surat kepada Dick.
Beberapa pemimpin Inggris lintas partai lain mengecam dan tanggapan polisi terhadap peserta acara peringatan itu berlebihan.
"Adegan dari Clapham Common tidak dapat diterima. Polisi memiliki tanggung jawab untuk menegakkan undang-undang Covid tetapi dari gambar yang saya lihat jelas bahwa tanggapannya terkadang tidak sesuai atau proporsional," kata Wali Kota London Sadiq Khan di Twitter. Khan mengatakan telah menghubungi komisaris polisi dan meminta penjelasan.
Pemimpin Partai Buruh Inggris Keir Starmer menyebut aksi keras polisi London saat acara solidaritas untuk Sarah Everard di Clapham sangat mengkhawatirkan. (Tempo)