Susatyo Purnomo Condro Ungkap Pelaku Pembunuhan Berantai di Bogor Benci Perempuan
pada tanggal
13 Maret 2021
BOGOR, LELEMUKU.COM – Pelaku pembunuhan berantai di Bogor mengaku memiliki kebencian dengan perempuan. Pengakuan pelaku berinisial MR itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan pada Ahad, 13 Maret 2021.
"Yang dimaksud membenci wanita itu terhadap korban pertama," kata Susatyo. Ia mengatakan pelaku tak suka dengan ucapan korban setelah berkencan. Hal itulah yang memicu MR melakukan penganiayaan hingga korban tewas.
Korban pertama yang dibunuh pria itu adalah DP, 17 tahun. Ia berkenalan dengan DP lewat Facebook. Kemudian MR mengajaknya kencan dan dibawa ke sebuah hotel di Puncak. Di sinilah dia menghabisi nyawa warga Bogor itu. Mayat DP kemudian dibungkus dalam kantong plastik dan dibuang di pinggir Jalan Raya Cilebut, Kota Bogor pada Kamis, 25 Februari 2021 pagi.
Susatyo mengatakan, pengakuan MR soal kebenciannya pada wanita akan dikuatkan lagi dengan keterangan lainnya. Sebab, kata dia, pelaku juga memiliki hubungan yang normal dengan wanita saat masih di bangku SMP dan SMA. “Tentu kami akan dalami, karena ini masih keterangan awal,” kata Susatyo.
Ia mengatakan, pendalaman itu dilakukan untuk membuka kemungkinan soal korban lain MR. Apakah selepas sekolah atau sebelumnya juga terjadi kasus pembunuhan yang dilakukannya. Polisi akan mencari jejak digital yang ditinggalkan pelaku di media sosial.
Selain membunuh DP, MR juga membunuh perempuan berinisial AL, 23 tahun. Modus yang dilakukannya pun mirip. MR mengajak korban berkencan ke hotel yang sama dengan tempat ia mengajak korban pertama. Hanya beda kamar saja.
Susatyo mengatakan, pembunuhan itu dilakukan dalam rentang waktu yang tak lama. Karena itu, pelaku akan diperiksa kejiwaannya. "Sehingga bisa terjawab, kenapa setelah pembunuhan yang pertama, pelaku kemudian melakukan aksi kejinya untuk kedua kali," ujar dia.
Padahal, kata Susatyo, pelaku sempat ketakutan dan panik setelah melakukan pembunuhan terhadap DP. "Namun selang satu pekan, dia kembali punya keberanian melakukan aksinya itu," ujar dia.(Tempo)