Thaher Hanubun Kunjungi dan Tinjau Rumah Sakit Hati Kudus (RSHK) Langgur
pada tanggal
18 Maret 2021
LANGGUR, LELEMUKU.COM - Bupati Maluku tenggara menyambangi Rumah Sakit Hati Kudus (RSHK) Langgur. Kedatangan Bupati tersebut dalam rangka menjalin silaturahmi dengan Ketua Yayasan dan Pimpinan berserta staf RSHK) Langgur pada Selasa (23/02/2021) pukul 10.00 pagi
Setibanya di Halaman RSHK Bupati yang didampingi oleh Sekertaris Daerah, Para Staf Ahli Bupati, Para Asisten Sekda dan Pimpinan OPD langsung disambut dengan tarian adat dan penyematan selendang sebagai bentuk penghormatan oleh Direktur rumah sakit. Setelah prosesi penyambutan, Bupati berserta rombongan diantar oleh Ketua Yayasan dan Direktur RSHK untuk meninjau fasilitas pelayanan dan ruangan rumah sakit.
Pada awal peninjauannya, Bupati melihat salah satu fasilitas di rumah sakit yakni sebuah mobil ambulance yang perlu mendapat perhatian serius
”It liiik fo it kai, ik bo it ot vadad”, kata Bupati yang dalam Bahasa Indonesia berarti, “kita harus melihat langsung agar bisa tahu dan kemudian kita memperbaikinya”
Usai peninjauan ruangan kemudian acara dilanjutkan dengan silaturahmi Bupati Maluku Tenggara dengan Ketua Yayasan dan staf rumah sakit di aula lantai 2 RSHK Langgur.
Pada acara silaturahmi tersebut melalui Direktur rumah sakit, memaparkan sejarah, visi, dan Misi serta kondisi dari RSHK terkini pada pemerintah daerah.
Saat mengawali sambutannya, Bupati mengajak semua yang hadir untuk mengingat sejarah berdirinya Rumah Sakit Hati Kudus Langgur.
“Saya megajak kita semua khusunya para Pimpinan OPD, Staf Ahli Bupati dan Asisten, supaya kita mengenal sejarah tentang rumah sakit Langggur ini. Mungkin kita semua sudah tahu, tapi saya mengingatkan kembali kepada kita semua supaya apa-apa yang kita lakukan nanti dalam memberikan dorongan kepada Rumah Sakit Hati Kudus Langgur itu betul-betul dari kemurnian hati kita, tanpa paksaan apapun,” tandasnya
Bupati juga menjelaskan, bahwa Rumah Sakit Hati Kudus Langgur mulai dari Mgr. Johanes Aerts MSC dan kawan-kawan hingga saat ini memiliki catatan sejarah, bukan saja di Kei tapi sampai ke tanah Papua (dulunya Irian Jaya).
Bupati berpesan pada Pihak Rumah Sakit agar usulan tersebut dibuat secara tertulis dan disampaikan pada pemerintah daerah.
“Ada mekanisme yang harus dilakukan agar pemerintah dapat turut menopang ketersedian fasilitas kesehatan pada RSHK. Kami akan melihat kebutuhan prioritas mana yang harus didahulukan dan diupayakan masuk di APBD Perubahan atau APBD 2022 nanti,” ujarnya.
Namun demikian Bupati Hanubun menegaskan, Pemda melalui Dinas Kesehatan akan memberikan bantuan 1 unit mobil ambulance kepada RSHK Langgur, mengingat kondisi mobil tersebut sudah tidak memenuhi standar pelayanan. (humasmalra)