Agustini Rahayu Ungkap Penjurian Lomba Karya Musik Anak Komunitas Tahap 2 Tentukan 15 Karya Terbaik
pada tanggal
09 April 2021
JAKARTA,LELEMUKU.COM - Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) lakukan penjurian Lomba Karya Musik Anak Komunitas (KAMU AKU) pada tahap kedua untuk menentukan 15 karya terbaik.
Baca Juga
Setelah dilakukan seleksi administratif, terdapat 260 karya yang berhak untuk diseleksi oleh juri internal hingga akhirnya terpilih 50 karya. Dan hari ini, 50 karya tersebut dinilai oleh dewan juri untuk ditentukan 15 karya terbaik.
Sebanyak 15 karya terbaik tersebut nantinya akan dipilih kembali menjadi 5 finalis yang berhak untuk tampil di panggung spektakuler guna memperebutkan hadiah utama.
Ia mengatakan, keragaman budaya, salah satunya musik menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Setiap daerah memiliki kekhasan musik masing-masing, yang jelas merupakan kekuatan daya tarik bagi suatu destinasi.
"Karya dari para komunitas ini menjadi bukti otentik akan keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Tentunya kami tidak akan berhenti untuk terus menggandeng komunitas dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Agustini Rahayu.
Hal senada dikatakan Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf/Baparekraf, Mohammad Amin yang juga sebagai Ketua Dewan Juri Lomba Karya Musik Anak Komunitas. Ia menilai karya musik dari para komunitas menunjukkan besarnya potensi dari komunitas dalam memperkaya seni musik tanah air.
"Melihat karya-karya yang ada, saya bisa mengambil dari teori Benedict Anderson tentang Imagined Community. Bahwa teman-teman komunitas itu membayangkan Indonesia dengan memasukkan banyak unsur dalam satu lagu," kata Amin.
Namun hal tersebut perlu diimbangi dengan komposisi yang baik karena di dalam musik terdapat ilmu komposisi dalam balutan tema tertentu.
"Terkadang mereka agak berlebih dan tidak mampu menahan diri dan memasukkan unsur-unsur yang lain. Padahal komposisi membuat lagu adalah persoalan bagaimana membuat sesuatu itu menjadi pas," kata Amin.
Amin yang juga seorang Etnomusikolog ini mengatakan, kedepan diperlukan pendampingan bagi komunitas dalam membuat karya. "Potensi yang begitu besar ini harus kita ikuti dengan workshop bagi para komunitas ini," kata Amin.
Sementara Helmy Yahya sebagai juri tamu juga antusias untuk bisa turut serta dalam lomba ini. Ia melihat antusiasme yang tinggi dari komunitas untuk menghasilkan karya-karya terbaik.
"Saya bersama teman-teman juri akan bekerja keras dalam mengapresiasi karya-karya terbaik dari Komunitas yang berpartisipasi,” kata Helmy Yahya. (kemenparekraf)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.