Ujian Asesmen Jadi Pemetaan Mutu Pendidikan 66 SMP di Tanimbar
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Seksi (Kasie) Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispenbud) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Henry Isayas Titirloloby mengungkapkan pelaksanaan ujian asesmen adalah pemetaan mutu pembelajaran siswa kelas IX.
“Tahun lalu kan ada pendirian SMP satu atap, sehingga 4 SMP ini belum ada jenjang kelas IX, jadi hanya diikuti 62 sekolah. Agak unik, tujuannya bukan saja untuk ketercapaian siswa, tetapi lebih pada pemetaan secara wilayah atau per kecamatan seberapa berhasil pembelajaran di masa pandemi,” ungkap dia kepada Lelemuku.com pada Kamis, 22 April 2021.
Ujian itu mengacuh pada Edaran Mendikbud Nadiem Makarim Nomor 1 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona (COVID-19) tertanggal 1 Februari 2021.
Menurut Titirloloby, dalam surat edaran tersebut memberikan kebijakan Asesmen Nasional (AN), yang Sebelumnya disebut Ujian Nasional (UN) yang penyelenggaraannya diundur pada bulan September 2021.
“Sekarang ditiadakan UN yang dinilai oleh Kemendikbud. Maka kami menterjemahkan yang namanya asesmen sekolah dengan mengacuh pada AN pada Maret tetapi ditunda pada September 2021 ini,” ujarnya.
Pelaksanaan simulasi AN sudah perna dilakukan, sehingga sudah beredar jenis atau bentuk soal yang bisa digunakan oleh sekolah. Dispenbud Tanimbar telah mengakomodir sebanyak 33 guru Mata Pelajaran (Mapel) pada tanggal 8 hingga 10 April 2021 untuk mengikuti pelatihan dan pembekalan penyusunan soal asesmen sekolah yang sesuai dengan literasi dan numerasi.
“Soal tidak mengkotak-kotakan mapel tertentu, tetapi lebih multi dimensi dan lintas mapel dengan menggabungkan 4 hingga 5 mapel,” kata Titirloloby.
Pengerjaan soal asesmen telah selesai dan proses penggandaan soal sudah mencapai 70 persen, direncanakan akan disortir ke masing-masing sekolah pada tanggal 10 Mei 2021. Plaksanaan ujian tersebut akan berlangsung secara serentak pada tanggal 24 hingga 31 Mei 2021 secara Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring).
Ia menambahkan penilaian asesmen tidak untuk kelulusan siswa, namun sangat penting untuk tercapainya pembelajaran siswa dan guru baik di masa pandemi maupun normal dan akan digunakan sebagai evaluasi dari sekolah melalui lembar soal, rekomendasi dan tindaklanjut tentang pembelajaran yang tepat, efektif, terbaca dan terukur.
“Sekolah mesti jujur agar ke depan siswa benar-benar lulus dengan punya kemampuan. Saya menilai kemendikbud membuat asesmen karena ingin mengambil data yang nyata dan sebenarnya. Sehingga ada rekomendasi yang tepat untuk persoalan yang ada di sekolah,” tambah Titirloloby. (Laura Sobuber)