Inilah Penjelasan Keterlambatan Kargo Barang Dari Ambon Menuju Saumlaki
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Manager Maskapai Wings di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Donny memberikan tanggapan terkait keluhan masyarakat tentang keterlambatan cargo yang belum tiba di daerah tersebut.
Menurutnya, kendala tersebut dikarenakan overload atau kelebihan muatan dari maskapai. Dalam beberapa bulan terakhir ini, seat penerbangan menuju Saumlaki selalu penuh dengan hanya satu penerbangan saja setiap harinya.
“Kami tidak sengaja, ini karena ketersediaan bahan bakar. Penerbangan walau setiap hari tapi kan hanya 1 flight saja, beda dengan yang lalu ada 2 penerbangan,” ungkap dia kepada Lelemuku.com pada Rabu, 16 Juni 2021.
Donny mengatakan maskapai selalu memprioritaskan keselamatan penumpang dan bagasi penumpang, sementara cargo akan disesuaikan.
“Selama masih ada underload, cargo bisa diangkut. Kami disini sebagai penerima saja,” katanya.
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Mathilda Batlayeri, Akhmad Romi membenarkan apa yang disampaikan Manager Donny.
Ia mengatakan kendala utama keterlambatan tersebut karena Bandara Mathilda Batlayeri hingga kini belum memiliki pembersihan tumpahan bahan bakar pesawat udara atau Fuel Spillage, sehingga mempengaruhi muatan cargo di pesawat.
“Cargo memang agak sulit, Kalau sudah normal 2 penerbangan, mungkin pihak wings bisa menata lebih baik. Jumlah cargo pun berpengaruh pada jumlah penumpang dan bahan bakar,” jelas dia.
Sementara itu, masyarakat Tanimbar keluhkan kedatangan cargo mereka yang dikirim melalui layanan pengiriman sudah 2 minggu tertahan di Ambon.
Hal itu semakin sulit karena peristiwa terbakarnya feri KMP Lelemuku yang mengakibatkan akses pengiriman barang lewat kapal pun terbatas. (Laura Sobuber)