Mathius Awoitauw Sebut Pemerintahan Jayapura Berjalan Harmonis Bersama Giri Wijayantoro
pada tanggal
15 Juni 2021
SENTANI, LELEMUKU.COM – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE., M.Si, membantah adanya isu bahwa hubungannya dengan Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro tak harmonis. Menurutnya, semua pemberitaan dan anggapan yang disebutkan jika mereka tak harmonis itu membuat dirinya merasa kaget.
“Ya, saya juga kaget dan saya kira ada apa. Saya juga tadi rapat dan saya bilang ini masalah apa. Padahal di kantor biasa-biasa saja. Sejak kita masuk, saya sudah perintahkan Sekda dan Asisten bikin pembagian tugas yakni, wakil kerja apa dan ada banyak hal yang telah kita tugaskan. Supaya saya urusan keluar saja, kemudian Sekda dan Asisten kerja apa. Kita sudah buat itu dan dia (Wabup) sudah pegang,” kata Bupati Jayapura dua periode ini ketika dikonfirmasi wartawan, di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (14/6/2021) siang.
Ditambahkannya, dirinya juga merasa terkejut dengan adanya informasi yang menyebutkan hubungannya bersama Wakil Bupati Giri Wijayantoro tidak harmonis. Karena jika kondisi tersebut benar terjadi, tentu menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan Kabupaten Jayapura.
“Jujur, saya kaget saat saya baca di media mengatakan hubungan saya dengan wakil Bupati tidak harmonis. Itu sangat salah. Karena saya bilang pak As saja tidak lakukan pekerjaan ini, saya ini kerja setengah mati dan macam satu orang saja di sini. Tadi saya sudah bicara di ruangan semua. Kerjakan tugasmu, jangan menebar kebencian. Saya orang nya terbuka, saya bilang semua orang ini, di sini seperti ketemu di jalan itu biasa saja kita bicara. Tanya sesuatu kita jelaskan, kenapa bicara di luar dan harusnya bicara di dalam sini,” tegasnya.
Untuk itu, dengan kondisi yang seperti ini Bupati meminta agar wakil Bupati jangan bicarakan persoalan partai dicampuradukkan dengan persoalan pemerintahan.
“Tapi, kalau persoalan partai jangan bawa ke sini dan harus diselesaikan dalam partai. Itu kita kasi sedikit, dan saya bilang saya terganggu. Bukan saja, masyarakat Jayapura juga terganggu, saudara-saudara saya juga terganggu di kampung. Jangan ko anggap remeh barang ini, karena ini sudah menebar kebencian dan itu bisa di proses hukum. Jadi tadi sudah klir, apalagi tadi dia juga sudah minta maaf. Saya bilang selesai sudah, kita sudah rangkul dan semua sudah tepuk tangan,” tegasnya.
“Oke, jangan lagi bicara sudah karena banyak agenda yang kita hadapi dan harus kita selesaikan. Ya, sudah klir dan kalian tinggal wawancara atau minta klarifikasi lagi sama dia. Pekerjaan semua ini dikerjakan oleh Baperjakat, kemudian untuk Eselon II itu ada tim penilai dari Uncen yang kita bentuk dan ada SK nya. Saya itu terima si ujungnya saja hasil kerja mereka, jadi Kamu jangan bikin cerita-cerita yang membuat masyarakat di daerah ini menjadi bingung,” tukasnya. (diskominfojayapura)
“Ya, saya juga kaget dan saya kira ada apa. Saya juga tadi rapat dan saya bilang ini masalah apa. Padahal di kantor biasa-biasa saja. Sejak kita masuk, saya sudah perintahkan Sekda dan Asisten bikin pembagian tugas yakni, wakil kerja apa dan ada banyak hal yang telah kita tugaskan. Supaya saya urusan keluar saja, kemudian Sekda dan Asisten kerja apa. Kita sudah buat itu dan dia (Wabup) sudah pegang,” kata Bupati Jayapura dua periode ini ketika dikonfirmasi wartawan, di Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (14/6/2021) siang.
Ditambahkannya, dirinya juga merasa terkejut dengan adanya informasi yang menyebutkan hubungannya bersama Wakil Bupati Giri Wijayantoro tidak harmonis. Karena jika kondisi tersebut benar terjadi, tentu menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan Kabupaten Jayapura.
“Jujur, saya kaget saat saya baca di media mengatakan hubungan saya dengan wakil Bupati tidak harmonis. Itu sangat salah. Karena saya bilang pak As saja tidak lakukan pekerjaan ini, saya ini kerja setengah mati dan macam satu orang saja di sini. Tadi saya sudah bicara di ruangan semua. Kerjakan tugasmu, jangan menebar kebencian. Saya orang nya terbuka, saya bilang semua orang ini, di sini seperti ketemu di jalan itu biasa saja kita bicara. Tanya sesuatu kita jelaskan, kenapa bicara di luar dan harusnya bicara di dalam sini,” tegasnya.
Untuk itu, dengan kondisi yang seperti ini Bupati meminta agar wakil Bupati jangan bicarakan persoalan partai dicampuradukkan dengan persoalan pemerintahan.
“Tapi, kalau persoalan partai jangan bawa ke sini dan harus diselesaikan dalam partai. Itu kita kasi sedikit, dan saya bilang saya terganggu. Bukan saja, masyarakat Jayapura juga terganggu, saudara-saudara saya juga terganggu di kampung. Jangan ko anggap remeh barang ini, karena ini sudah menebar kebencian dan itu bisa di proses hukum. Jadi tadi sudah klir, apalagi tadi dia juga sudah minta maaf. Saya bilang selesai sudah, kita sudah rangkul dan semua sudah tepuk tangan,” tegasnya.
“Oke, jangan lagi bicara sudah karena banyak agenda yang kita hadapi dan harus kita selesaikan. Ya, sudah klir dan kalian tinggal wawancara atau minta klarifikasi lagi sama dia. Pekerjaan semua ini dikerjakan oleh Baperjakat, kemudian untuk Eselon II itu ada tim penilai dari Uncen yang kita bentuk dan ada SK nya. Saya itu terima si ujungnya saja hasil kerja mereka, jadi Kamu jangan bikin cerita-cerita yang membuat masyarakat di daerah ini menjadi bingung,” tukasnya. (diskominfojayapura)