Tri Rismaharini Cerita Perjuangan Raffi Ahmad dan Chef Renatta Raih Sukses
pada tanggal
21 Juni 2021
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini tampil bersama selebritas Raffi Ahmad dan Chef Renatta Moeloek. Selain untuk demo masak, Risma juga memanfaatkan kesempatan itu untuk memotivasi para penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Risma menyatakan, sosok terkenal seperti Raffi Ahmad tidak tiba-tiba sukses seperti sekarang. "Mas Raffi ini tidak tiba-tiba seperti sekarang ini. Dia berjuang dan tidak mudah di awal perjuangannya. Tapi karena dia bekerja keras, tidak putus asa, dan terus berdoa, dia bisa sukses," katanya dalam acara "Workshop Memasak dan Motivational Talks” di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai Pangudi Luhur Kementerian Sosial, Bekasi, Minggu, 20 Juni 2021.
Kepada penerima manfaat dari beberapa balai milik Kemensos yang ikut hadir, Risma meminta mereka untuk terus bersemangat tidak mengenal putus asa. "Bisa dicontoh perjuangan Mas Raffi. Meskipun dengan keterbatasan jangan pernah menjadi halangan bagi kalian untuk maju dan sukses," kata Risma.
Bagi Risma, keterbatasan bukan takdir, melainkan hal yang harus diperjuangkan. "Ini bukan takdir ya anak-anak dan bapak ibu. Selama kalian punya usaha keras dan terus berdoa. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Raffi juga menjelaskan perjuangan yang harus dilaluinya sebelum meraih sukses seperti sekarang. "Saya mulai ikutan casting umur 13 tahun, dari Bandung ke Jakarta. Sendirian. Sudah antri dari jam 09.00, eh ngga diterima," katanya.
Pelan-pelan ia mendapatkan peran kecil-kecilan dengan honor kecil juga. "Saya dapat honor Rp 200 ribu bu. Saya buat sewa hotel yang tarifnya Rp 20 ribu. Kepotong lagi uang transport," tutur selebriti asal Bandung ini.
Chef Renatta juga bercerita mengawali kariernya dengan menawarkan jasa memasak untuk orang lain. "Door to door, Bu. Karena masakannya enak saya bisa mendapatkan job memasak," katanya.
Risma, Chef Renatta, dan Raffi sepakat, untuk meraih sukses tidak kenal kata menyerah dan tidak instan. "Sebelum takdir menjemput, tidak ada kata putus asa. Terus berusaha ya," kata Raffi.
Untuk memberdayakan para penerima manfaat, Kemensos mendirikan SKA. SKA merupakan sarana dimana para warga terlantar/marjinal diberikan rehabilitasi sosial agar bisa berkreasi dan memiliki akses untuk kehidupan yang lebih baik. SKA menyediakan tempat untuk berbagi usaha
Menurut Risma, SKA didirikan untuk menggerakkan penerima manfaat agar berdaya secara ekonomi. Diawali dengan pemberian pelatihan mereka akhirnya bisa buka usaha kuliner di SKA milik Kemensos.
Risma berharap, SKA tidak hanya sebagai etalase hasil karya. Tetapi juga sebagai sarana mengembangkan jejaring usaha. Hal ini seperti yang pernah dikembangkan Mensos saat menjabat Wali Kota Surabaya.
"Saya di Surabaya mengembangkan program Pahlawan Ekonomi. Alhamdulillah, saat pandemi dimana banyak pihak kesulitan berusaha mereka malah kenaikan 100-200 persen. Maka kita harus pandai-pandai melihat situasi," tutur Risma.(Tempo)