Wartawan Tanimbar Diintimidasi Saat Kunjungan Kerja Yudho Margono di Lanal Saumlaki
pada tanggal
21 Juni 2021
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Sungguh miris memang apa yang dilakukan oleh pihak Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) saat kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudho Margono, untuk meresmikan dermaga Lanal Saumlaki, pada Kamis (17/06/2021) yang lalu.
Bagaimana tidak, saat menjalankan kerja jurnalistik di lapangan, banyak tekanan yang terkesan terlalu mengintimidasi profesi para kuli tinta ini. Padahal beberapa hari sebelum pengresmian dermaga Lanal tersebut, telah dilakukan briefing bersama antara para jurnalis dengan bagian Intel untuk mengatur proses peliputan saat kunker tersebut berlangsung. Artinya telah ada kesepakatan bersama antara pihak Lanal sesuai arahan protokol KASAL dengan pihak media.
Sayangnya hasil tatap muka bersama media hanya formalitas belaka. Dikatakan demikian lantaran fakta di lapangan sangat berbeda jauh dengan apa yang telah diatur dan disepakati bersama. Bahkan saat mengambil foto juga dilarang menggunakan handphone atau telepon selular dan semua itu bahkan ditaati oleh para jurnalis.
“Waktu briefing bahkan hari H peliputan pun kita media sudah diarahkan ulang dan ulang. Dimana posisi kita berdiri, kita juga taat ikut swab antigen pagi-pagi. Dan kita tahu itu dan kita taat aturan. Meskipun kita juga kesal saat melihat ada anggota Lanal, seperti para Kowal itu bisa dengan entengnya mengambil foto dengan menggunakan HP di depan KASAL,” ujar rekan-rekan wartawan.
Sayangnya, ketika acara mulai, barulah rekan-rekan media diarahkan turun ke lokasi peresmian di dermaga yang notabenenya acara telah dimulai. Namun ada beberapa anggota Lanal yang melarang wartawan. Hal itu masih di toleransi oleh rekan-rekan wartawan. Tak sebatas intimidasi itu dilakukan, saat wartawan akan melakukan perekaman tari-tarian penyambutan KASAL, anggota TNI AL dari Lanal Saumlaki, mencegat dengan penuh ancaman. Bahkan lokasi berdirinya para jurnalis tidak disiapkan, dan berada di bawah teriknya matahari.
“Saat kita sementara on-fire kamera untuk rekam, ada anggota yang angkat tangan terkepal dan dengan wajah yang tegas sambil mata juga melotot bahwa jangan coba-coba merekam,” ujar wartawan.
Intimidasi terus berlanjut, ketika sesi wawancara pun, saat ingin mengajukan pertanyaan seputar peresmian dermaga sesuai kesepakatan bersama, rekan-rekan media juga masih di cubit dari belakang oleh anggota Lanal Saumlaki untuk tidak bertanya panjang lebar.
“Ini ada apa, kok Lanal Saumlaki sepertinya ketakutan ketika kita wawancara pak KASAL. Bahkan saat itu pak KASAL sempat menegur anak buahnya untuk jangan batasi media yang ingin bertanya,” tandas mereka.
Tidak hanya itu, salah satu tamu asal Pemerintah Daerah KKT, yakni Kepala Dinas Pariwisata, Herman Yoseph Lerebulan yang ingin juga mengambil rekaman maupun foto KASAL dalam sesi acara, turut juga dicegat para anggota Lanal. Selain itu, ketika acara usai, mobil yang digunakan oleh kadis tidak diijinkan turun menjemput sang kadis di Lapangan Upacara, tempat dimana berlangsungnya acara pengresmian dimaksud.
“Kebebasan jurnalis telah dikekang. Seakan-akan ada sesuatu yang ditakuti pihak Lanal dari para kuli tinta. Peliputan Presiden juga tidak pernah jurnalis dikekang seperti ini,” ujar salah satu awak media, BT kesal.
Dengan adanya intimidasi ini, pihak rekan-rekan media berharap agar Komandan Lanal Saumlaki, Letkol Laut (P) Ridwan Rizky Musa, bisa mengevaluasi bawahannya. Mengingat perlakukan seperti ini sangat mencoreng nama baik KASAL yang sangat low profile dengan jurnalis. (IndonesiaTimur.co)