Andi Sulaiman Tinjau Pembangunan Jalan Rintisan Palopo – Pantilang – Torut
pada tanggal
06 Juli 2021
PALOPO, LELEMUKU.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman terus mendorong hadirnya pembangunan infrastruktur yang menjangkau hingga masyarakat terpencil.
Hal itu sejalan dengan komitmen Andi Sudirman dalam mewujudkan pemerataan pembangunan khususnya di wilayah terisolir. Ini juga sejalan dengan salah satu dari lima program prioritasnya semasa kampanye, yakni pembangunan infrastruktur yang menjangkau masyarakat desa terpencil.
Di tengah kunjungan kerjanya di Kota Palopo, Andi Sudirman menyempatkan meninjau langsung progres pembangunan jalan ruas Latuppa – Bonglo – Salulimbong – Pantilang, Minggu, 4 Juli 2021.
Ruas jalan yang dirintis oleh Pemprov Sulsel ini menghubungkan Kota Palopo dengan Pantilang di Kecamatan Basse Sangtempe (Bastem), Kabupaten Luwu hingga Rantepao di Kabupaten Toraja Utara.
Upaya Pemprov Sulsel dalam pembangunan ruas jalan ini dilakukan secara bertahap. Mulai tahun 2019, dengan pengerjaan pembukaan lahan sepanjang 20 km. Dilanjutkan di tahun 2020, pembangunan dilanjutkan dengan pengaspalan sepanjang 3 KM. Berlanjut di tahun 2021 ini, Pemprov Sulsel mengucurkan anggaran senilai Rp 24,6 miliar untuk melanjutkan pengaspalan sepanjang 6,1 KM.
“Jalan rintisan Palopo – Pantilang – Toraja Utara sedang dalam progres. Komitmen kami akan terus berupaya untuk menuntaskan ruas jalan ini,” kata Andi Sudirman.
Dari informasi masyarakat sekitar, sebelum dikerjakan kondisi jalan hanya berupa jalan tanah. Sehingga ketika memasuki musim hujan, maka akan sulit dilalui, karena terdapat kubangan pada beberapa segmen. Terlebih lagi kondisi medan terjal dengan lebar hanya sekitar 3 meter, yang menyulitkan pengendara melintasi jika sedang berpapasan.
“Kita membangun secara bertahap. Alhamdulillah, sekarang sudah ada kendaraan penumpang umum yang memanfaatkan ruas tersebut menuju ke Rantepao atau sebaliknya,” ungkap Sudirman Sulaiman.
“Hambatan akses selama masih pengerjaan, longsor serta jalur menjadi tantangan tersendiri dalam konstruksi jalan ini. Jalan ini akan menjadi alternatif Rantepao langsung Kota Palopo. Saat ini telah menjadi opsi-opsi sementara angkutan umum meski terbatas karena dalam tahapan pengerjaan,” tuturnya.
Dengan pembangunan jalan ini pula, membuka akses kawasan Bastem ke kota Palopo. “Yang sebelumnya ditempuh dengan jarak 2 jam, kini sudah bisa dilalui dengan waktu sekitar satu jam,” katanya.
Ia pun berharap, hadirnya pembangunan jalan ini bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Semoga jalan ini bisa memudahkan pemasaran produk pertanian masyarakat dari wilayah bastem – pantilang ke kota terdekat/sekitar (Palopo). Sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok,” tuturnya. (humassulsel)
Hal itu sejalan dengan komitmen Andi Sudirman dalam mewujudkan pemerataan pembangunan khususnya di wilayah terisolir. Ini juga sejalan dengan salah satu dari lima program prioritasnya semasa kampanye, yakni pembangunan infrastruktur yang menjangkau masyarakat desa terpencil.
Di tengah kunjungan kerjanya di Kota Palopo, Andi Sudirman menyempatkan meninjau langsung progres pembangunan jalan ruas Latuppa – Bonglo – Salulimbong – Pantilang, Minggu, 4 Juli 2021.
Ruas jalan yang dirintis oleh Pemprov Sulsel ini menghubungkan Kota Palopo dengan Pantilang di Kecamatan Basse Sangtempe (Bastem), Kabupaten Luwu hingga Rantepao di Kabupaten Toraja Utara.
Upaya Pemprov Sulsel dalam pembangunan ruas jalan ini dilakukan secara bertahap. Mulai tahun 2019, dengan pengerjaan pembukaan lahan sepanjang 20 km. Dilanjutkan di tahun 2020, pembangunan dilanjutkan dengan pengaspalan sepanjang 3 KM. Berlanjut di tahun 2021 ini, Pemprov Sulsel mengucurkan anggaran senilai Rp 24,6 miliar untuk melanjutkan pengaspalan sepanjang 6,1 KM.
“Jalan rintisan Palopo – Pantilang – Toraja Utara sedang dalam progres. Komitmen kami akan terus berupaya untuk menuntaskan ruas jalan ini,” kata Andi Sudirman.
Dari informasi masyarakat sekitar, sebelum dikerjakan kondisi jalan hanya berupa jalan tanah. Sehingga ketika memasuki musim hujan, maka akan sulit dilalui, karena terdapat kubangan pada beberapa segmen. Terlebih lagi kondisi medan terjal dengan lebar hanya sekitar 3 meter, yang menyulitkan pengendara melintasi jika sedang berpapasan.
“Kita membangun secara bertahap. Alhamdulillah, sekarang sudah ada kendaraan penumpang umum yang memanfaatkan ruas tersebut menuju ke Rantepao atau sebaliknya,” ungkap Sudirman Sulaiman.
“Hambatan akses selama masih pengerjaan, longsor serta jalur menjadi tantangan tersendiri dalam konstruksi jalan ini. Jalan ini akan menjadi alternatif Rantepao langsung Kota Palopo. Saat ini telah menjadi opsi-opsi sementara angkutan umum meski terbatas karena dalam tahapan pengerjaan,” tuturnya.
Dengan pembangunan jalan ini pula, membuka akses kawasan Bastem ke kota Palopo. “Yang sebelumnya ditempuh dengan jarak 2 jam, kini sudah bisa dilalui dengan waktu sekitar satu jam,” katanya.
Ia pun berharap, hadirnya pembangunan jalan ini bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. “Semoga jalan ini bisa memudahkan pemasaran produk pertanian masyarakat dari wilayah bastem – pantilang ke kota terdekat/sekitar (Palopo). Sehingga memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok,” tuturnya. (humassulsel)