PBB Sebut Cara Alexander Lukashenko Akibatkan Belarus Hadapi Krisis HAM
pada tanggal
29 Juli 2021
NEW YORK, LELEMUKU.COM - Seorang penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh pihak berwenang Belarus melakukan kebijakan penindasan dengan maksud membersihkan masyarakatnya dari apa yang digambarkan oleh pemimpin negara itu sebagai unsur pembangkang yang tidak diinginkan. Pelapor khusus PBB tentang situasi HAM di Belarusia menyerahkan laporannya kepada Dewan HAM PBB.
Baca Juga
“Ribuan orang mengalami kekerasan, pemukulan, penghinaan dan ancaman dari polisi. Saya diberitahu tentang penyiksaan secara sistematis atau bentuk-bentuk lain perlakuan yang merendahkan atau tidak manusiawi terhadap orang-orang yang ditahan,” kata Marin.
Marin mengatakan, tindakan keras pemerintah terhadap masyarakat sipil dan ketakutan akan pembalasan, mendorong puluhan ribu orang mencari keselamatan di luar negeri.
“Insiden yang mengejutkan masyarakat internasional itu menyoroti keinginan pihak berwenang untuk mengakhiri segala bentuk pembangkangan. Membersihkan masyarakat dari unsur-unsur yang dianggap tidak diinginkan pemerintah. Saya sengaja menggunakan kata pembersihan…karena ini adalah bentuk pembersihan yang mengingatkan kita pada apa yang dipraktikkan oleh rezim totaliter,” tambahnya.
Duta Besar Polandia untuk PBB di Jenewa, Zbignew Czech menyampaikan pernyataan bersama atas nama 46 negara. Ia mengutuk pengalihan serangan dan pendaratan jet Ryanair serta penangkapan wartawan Raman Pratasevich dan rekannya, Sofia Sapega oleh otoritas Belarus.
“Tindakan itu membahayakan nyawa penumpang dan awak yang berarti serangan terhadap HAM dan pelanggaran terhadap norma-norma internasional. Kami menyesalkan penindasan yang berkelanjutan dan sistematis terhadap rakyat Belarus… Kami berdiri dalam solidaritas dengan wartawan yang dipenjara dan semua tahanan politik Belarusia yang jumlahnya mencapai 500.”
Atas nama 46 negara bagian, Ceko meminta Belarus untuk segera dan tanpa syarat membebaskan Pratasevich dan rekannya serta semua yang ditahan secara tidak adil. (VOA)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.