Perusahaan Farmasi Mesir, Eva Pharma Kirim Remdesivir ke India di Tengah Lonjakan COVID-19
pada tanggal
30 Juli 2021
KAIRO, LELEMUKU.COM - Perusahaan farmasi multinasional dari Mesir,EVA Pharma melakukan pengiriman Remdesivir tepat waktu di India selama gelombang besar kasus virus korona di negara itu.
Ketika India mengalami lonjakan COVID-19 yang tidak terduga pada musim semi ini, peningkatan jumlah kasus yang cepat menimbulkan tekanan pada industri farmasi lokal untuk memasok obat-obatan yang dibutuhkan. Pada bulan April, EVA Pharma menandatangani kontrak dengan pemerintah India untuk mengekspor 300.000 botol Remdesivir, pengobatan yang telah disetujui untuk virus korona, agar dapat memenuhi kebutuhan yang mendesak di sana.
Enam pengiriman Remdesivir diterbangkan ke Mumbai antara bulan Mei dan Juni, dan kemudian dikirim ke beberapa rumah sakit di seluruh India, sehingga dapat menjangkau para pasien di mana pun dari kota-kota besar hingga kepulauan terpencil di Lakshadweep.
"Dengan senang hati, saya ingin menyampaikan bahwa enam pengiriman Remdesivir yang dikirim ke India tidak hanya terkirim sesuai jadwal, tetapi semuanya justru terkirim lebih awal sebelum jadwal," komentar Duta Besar Ajit Gupte, perwakilan India untuk Mesir pada 30 Juli 2021.
"Ini adalah periode ketika lonjakan kasus sangat tinggi di India, dan pengiriman tersebut akan membantu menyelamatkan banyak nyawa."
EVA Pharma adalah satu-satunya perusahaan di Timur Tengah atau Afrika yang telah diberikan lisensi sukarela untuk memproduksi dan mendistribusikan Remdesivir oleh Gilead Sciences, Inc, pemilik molekul tersebut. Lini produksi di fasilitas EVA Pharma yang bertempat di Haram, Kairo, telah mendapatkan sertifikasi dari European Medicines Agency (EMA), sehingga memungkinkan perusahaan tersebut untuk mengekspor produknya secara global.
Kasus COVID-19 di India telah menurun sejak saat itu, sehingga mengurangi tekanan bagi sistem kesehatan lokal dan jalur pasokan. Namun, jumlah kasus di negara lain telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama karena penyebaran varian Delta. Akibatnya, EVA Pharma telah meningkatkan ekspor Remdesivir ke negara-negara Asia lainnya seperti Indonesia.
"Dengan bangga, kami mendukung upaya melawan COVID-19 baik di Mesir maupun di seluruh dunia dengan cara memproduksi Remdesivir dalam fasilitas manufaktur kelas dunia kami di Kairo," kata Dr. Riad Armanious, CEO EVA Pharma. "Dengan produksi bulanan Remdesivir kami yang berjumlah 1,5 juta dosis sekarang, kami dapat memenuhi kebutuhan lokal pasien Mesir sambil membantu negara-negara lain mengatasi krisis ini. Faktanya, saat ini kami memasok Remdesivir ke lebih dari 20 negara di seluruh dunia."
Keberhasilan kerja sama antara EVA Pharma dan India menyoroti potensi kolaborasi lebih lanjut yang bermanfaat antar negara-negara berkembang, terutama pada saat-saat yang dibutuhkan.
"Sebagai negara berkembang, yang bisa saya katakan adalah India dan Mesir menghadapi berbagai tantangan yang serupa," kata Duta Besar Gupte. "Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah bagaimana kami dapat menyediakan layanan perawatan kesehatan yang terjangkau bagi jutaan orang karena kami adalah negara yang padat penduduknya. Biaya itu penting. Jadi saya pikir, makin erat kerja sama antara India dan Mesir, makin banyak bantuan yang bisa kami berikan untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi rakyat negara kami."
Perusahaan ini memiliki kemitraan dengan beberapa perusahaan farmasi internasional terkemuka di seluruh dunia, dan telah hadir di 41 negara di seluruh kawasan. Dengan tim kuat yang terdiri dari 3.000 orang termasuk beberapa profesional farmasi yang paling kompeten di kawasan ini, EVA Pharma memproduksi rata-rata 350.000 paket yang berupa lebih dari 185 obat-obatan yang berbeda tiap hari. Fasilitas canggih milik perusahaan dilengkapi dengan teknologi mutakhir dan telah diakui oleh dunia internasional untuk inovasi dan standar kualitas internasional tertinggi.(MOC)