Rusman Emba dan Fesal Musaad Launching Desa Wale-Ale Sebagai Desa Sadar Kurukunan di Muna
pada tanggal
08 Juli 2021
RAHA, LELEMUKU.COM - Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Muna melaunching Desa Wale Ale Kec. Tongkuno Selatan Kab. Muna, sebagai Desa Sadar Kerukunan, minggu, (20/6/2021).
Launching tersebut dilakukan bersama oleh Bupati Muna, L. M. Rusman Emba dan Kakanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad, ditandai dengan penandatanganan prasasti disaksikan segenap Forkopimda, para pimpinan lembaga keagamaan, Perangkat desa, tokoh agama, tokoh adat dan segenap warga desa Wale Ale.
Bupati Muna, L. M. Rusman Emba dalam sambutannya sangat mengapresiasi segala bentuk kegiatan-kegiatan Kementerian Agama dalam membangun kerukunan dan toleransi bagi masyarakat khususnya Kab.Muna.
Dirinya menilai bahwa kegiatan tersebut harus selalu dipertahankan sehingga icon kedamaian, ketentraman, dan kemakmuran bisa diwujudkan di Kab. Muna.
"Saya berharap bahwa kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan demi mewujudkan kedamaian dan kerukunan khususnya masyarakat di Kab.Muna," ungkap Rusman Emba.
Rusman Emba menjelaskan bahwa Desa waleale memiliki penganut agama yang berbeda-beda, namun masyarakatnya hidup rukun dan damai dengan sikap gotong royong yang tinggi, termasuk pada setiap kegiatan keagamaan.
"Untuknya itu, saya berharap bahwa desa Waleale terus mempertahankan sikap gotong royong, saling mendukung, dan menjaga kedamaian dan kerukunan di Kab. Muna," jelasnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad dalam sambutannya menjelaskan bahwa desa Waleale, kecamatan tungkuno selatan ditunjuk sebagai desa sadar kerukunan, hal ini membawa harapan bahwa desa waleale kedepannya bisa menjadi benteng kerukunan dan toleransi beragama yang melahirkan moderasi beragama di Kab. Muna.
"Sehingga terwujud masyarakat kab.muna yang aman, rukun, dan damai," terangnya.
Dilanjutkan kakanwil bahwa kerukunan menjadi modal utama dalam membangun kesejahteraan, sebab kesejahteraan tidak dapat terwujud, jika masyarakat hidup dalam kekacauan, perselisihan, dan pertengkaran.
Diungkapkan Kakanwil berdasarkan informasi jika desa waleale merupakan penduduk asli Kab.Muna dengan masyarakat yang berbeda agama, namun hidup berdampingan dengan kearifan lokal masyarakat muna.
Dengan launchingnya desa Waleale sebagai desa kerukunan, Fesal Musaad berharap bahwa hal tersebut bukan hanya sekedar papan nama.
"Tapi harus diimplementasikan sebagai contoh pembangunan kerukunan di Provinsi Sulawesi Tenggara," jelas Fesal Musaad.
Diakhir sambutannya Kakanwil menitip pesan kepada masyarakat kab. Muna untuk senantiasa menjaga kehidupan keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Dirinya menegaskan bahwa anugerah terbesar yang Tuhan turunkan yaitu anugerah kerukunan, sebab dengan kerukunan perkembangan dan pembangunan negara bisa terealisasikan.
"Dengan demikian, harapan Bupati dalam menjadikan masyarakat muna yang rukun dan toleransi harus terus didukung untuk perkembangan dan kemajuan kab.muna yang lebih baik," imbuhnya.
Menutup sambutannya, kepada masyarakat Desa Waleale, Kakanwil pula mengajak untuk menjadi pelopor kearifan lokal masyarakat khususnya Kab. Muna.
"Sebab negara dibangun berlandaskan budaya dan agama, Mari kita menjadi contoh teladan dan pelopor kearifan lokal serta lestarikan kearifan lokal Kab. Muna," tandasnya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kabag Tata Usaha, Muhammad Basri, Kabid Pendidikan Madrasah, Muhammad Saleh, Kabid Pakis, Mardawiyah Kasim, Kepala Kantor Kemenag Muna, Kammarudin, para Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota, pengurus FKUB kab. Muna.(Kemenag)