Djauhari Oratmangun Promosi Perdagangan dan Investasi Pertanian di CIFTIS
pada tanggal
07 September 2021
BEIJING, LELEMUKU.COM - Duta Besar Djauhari Oratmangun didampingi Atase Perdagangan dan Fungsi Ekonomi KBRI Beijing menghadiri Sustainable Development Conference of International Agriculture yang berlangsung tanggal 6 September 2021, di China National Convention Center, Beijing, Tiongkok.
Konferensi dihadiri oleh para pakar dan pelaku bisnis sektor industri pertanian di Tiongkok dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan secara ketat. Kegiatan dimaksud merupakan bagian dari rangkaian kegiatan China International Fair for Trade in Services (CIFTIS), salah satu pameran terbesar di Tiongkok yang berlangsung pada 2 – 7 September 2021.
Dubes RI Bejing, Djauhari Oratmangun yang hadir sebagai salah satu keynote speaker pada forum tersebut menyampaikan pertumbuhan signifikan nilai perdagangan sektor pertanian antara Indonesia dengan Tiongkok dari tahun ke tahun.
“Nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke Tiongkok pada 2020 mencapai USD 828,12 juta, naik 86,95% dibanding tahun 2019. Sementara untuk periode Januari sampai Juli 2021 ekspor pertanian RI sudah mencapai USD 542,73 juta, meningkat sebesar 36,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020,” ujar Dubes Djauhari.
Dubes RI Beijing juga menegaskan pentingnya pembangunan industri pertanian sejalan dengan industri 4.0 untuk mendorong produksi pertanian yang bernilai tambah, produktivitas tinggi serta ramah lingkungan. Lebih lanjut Dubes RI Beijing juga menjabarkan sejumlah produk pertanian RI yang menjadi unggulan ekspor ke Tiongkok seperti minyak sawit, sarang burung walet, karet alam dan turunannya, kakao, kopi dalam bentuk biji dan kemasan, teh, buah-buahan tropis, rempah-rempah, dll.
Konferensi yang ditujukan sebagai platform untuk memberikan pemahaman utuh tentang perkembangan pasar produk pertanian internasional ini, menghadirkan pembicara lainnya seperti Mr. Jiang Zengwei, Vice Director of China Center for International Economic Exchanges, Mr. Stephane Layani, Chairman of the World Union Wholesale Market, dan Mr. Ma Zengjun, Chairman of CAWA.
Kegiatan yang dibesut Asia Pacific Regional Working Group of the World Union Wholesales Market (APRG) dan China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) tersebut, dilatarbelakangi oleh tantangan perkembangan pasar sektor pertanian dan pangan domestik maupun global yang semakin besar, akibat meningkatnya demand ditengah situasi pandemi COVID-19 yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dunia. Pertemuan secara spesifik mengurai pentingnya harmonisasi antara industri pertanian yang berorientasi pada kebutuhan dengan pembangunan berkelanjutan. CAWA sendiri merupakan asosiasi pasar induk Tiongkok yang banyak berkontribusi dalam promosi produk pertanian Indonesia termasuk sarang burung walet. Pengusaha Tiongkok melalui CAWA memiliki kesempatan berinvestasi sekaligus membangun kerja sama dengan pelaku usaha sektor pertanian Indonesia. (KBRIBeijing)
Konferensi dihadiri oleh para pakar dan pelaku bisnis sektor industri pertanian di Tiongkok dengan tetap menerapkan protokol Kesehatan secara ketat. Kegiatan dimaksud merupakan bagian dari rangkaian kegiatan China International Fair for Trade in Services (CIFTIS), salah satu pameran terbesar di Tiongkok yang berlangsung pada 2 – 7 September 2021.
Dubes RI Bejing, Djauhari Oratmangun yang hadir sebagai salah satu keynote speaker pada forum tersebut menyampaikan pertumbuhan signifikan nilai perdagangan sektor pertanian antara Indonesia dengan Tiongkok dari tahun ke tahun.
“Nilai ekspor produk pertanian Indonesia ke Tiongkok pada 2020 mencapai USD 828,12 juta, naik 86,95% dibanding tahun 2019. Sementara untuk periode Januari sampai Juli 2021 ekspor pertanian RI sudah mencapai USD 542,73 juta, meningkat sebesar 36,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020,” ujar Dubes Djauhari.
Dubes RI Beijing juga menegaskan pentingnya pembangunan industri pertanian sejalan dengan industri 4.0 untuk mendorong produksi pertanian yang bernilai tambah, produktivitas tinggi serta ramah lingkungan. Lebih lanjut Dubes RI Beijing juga menjabarkan sejumlah produk pertanian RI yang menjadi unggulan ekspor ke Tiongkok seperti minyak sawit, sarang burung walet, karet alam dan turunannya, kakao, kopi dalam bentuk biji dan kemasan, teh, buah-buahan tropis, rempah-rempah, dll.
Konferensi yang ditujukan sebagai platform untuk memberikan pemahaman utuh tentang perkembangan pasar produk pertanian internasional ini, menghadirkan pembicara lainnya seperti Mr. Jiang Zengwei, Vice Director of China Center for International Economic Exchanges, Mr. Stephane Layani, Chairman of the World Union Wholesale Market, dan Mr. Ma Zengjun, Chairman of CAWA.
Kegiatan yang dibesut Asia Pacific Regional Working Group of the World Union Wholesales Market (APRG) dan China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) tersebut, dilatarbelakangi oleh tantangan perkembangan pasar sektor pertanian dan pangan domestik maupun global yang semakin besar, akibat meningkatnya demand ditengah situasi pandemi COVID-19 yang memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian dunia. Pertemuan secara spesifik mengurai pentingnya harmonisasi antara industri pertanian yang berorientasi pada kebutuhan dengan pembangunan berkelanjutan. CAWA sendiri merupakan asosiasi pasar induk Tiongkok yang banyak berkontribusi dalam promosi produk pertanian Indonesia termasuk sarang burung walet. Pengusaha Tiongkok melalui CAWA memiliki kesempatan berinvestasi sekaligus membangun kerja sama dengan pelaku usaha sektor pertanian Indonesia. (KBRIBeijing)