Fesyen dan Kriya Jadi Keunggulan Ekonomi Kreatif Tanimbar
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku, M. Ali Hanapi Soumena, SE mengungkapkan Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki dua keunggulan di bidang Ekraf, yaitu Fesyen dan Kriya.
“Untuk di Tanimbar ada dua hal yang menjadi menarik, yaitu fesyen dan seni kriya,” ungkap dia kepada Lelemuku.com pada Jumat, 17 September 2021.
Hal tersebut dilihat dari 17 subsektor ekraf di Indonesia, diantaranya Pengembangan Permainan, Arsitektur, Desain Interior, Musik, Seni Rupa, Desain Produk, Fesyen, Kuliner, Film, Animasi dan Video, Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan, dan Aplikasi.
Soumena menyebutkan kunjungan pihaknya yang terbagi dalam dua tim, yaitu tim kreatif yang bertugas untuk mengeksplor segala potensi pariwisata, dan tim edintifikasi yang merupakan tugas pokok bidang ekraf dimana mendata seluruh pelaku ekraf.
Dalam rangka mengindenfikasi pelaku usaha ekonomi kreatif (Ekraf), mengeksplorasi potensi wisata minat khusus, dan menggali lebih jauh kekayan budaya dan tradisi di Tanimbar pada Selasa, 14 September hingga Jumat, 17 September 2021.
“Kami akan coba untuk mengekspos, selain itu akan melakukan pendataan sehingga dengan data ini apa yang harus kita lakukan ke depan dengan melihat kekurangan maupun kelebihan yang ada di Tanimbar,” sebut dia.
Soumena menambahkan selepas dari kunjungan itu, pihaknya akan membuat konten kreatif tentang potensi Tanimbar yang dipublikasikan melalui website Dispar Maluku dan diteruskan ke semua flatform media sosial (Medsos).
“Sudah pasti tugas kami membina 11 kabupaten dan kota di Maluku, tentu saja melalui sektor-sektor unggulan tiap daerah sesuai karakteristik masing-masing. Kami focus, kalau Tanimbar sudah pasti fhasion akan kami dorong. Bukan hanya kain, tapi bagaimana kain itu dibuat nilai tambah dengan produk turunannya,” tutup dia.
Tim Dispar Maluku melakukan kunjungan di Lapas Saumkali untuk melihat hasil ekraf warga binaan, kerajinan patung walut di Desa Tumbur, Agrowisata Luhu Egron dan penenun Tais atau Tenun Tanimbar di Kandar, Menara Mercusuar Perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Australia di Eliasa.
Agrowisata Dalam Lese di Kabiarat, Agrowisata Emus Samangun, Wisata Minat Khusus Penelitian dan Konservasi Goffinlab Tanimbar, tradisi budaya, bakar batu, kerajinan tangan dan Natar Perahu Batu di Sangliat Dol. (Laura Sobuber)