Roy Letrora Sebut Lagu PON XX “Torang Bisa” Menggambarkan Semangat Kebersamaan
pada tanggal
12 September 2021
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Lagu Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 secara resmi diluncurkan. Lagu berjudul “Torang Bisa” ini memiliki makna mendalam sekaligus sebagai penyemarak dalam pelaksanaan pesta olahraga nasional yang akan berlangsung pada 2-15 Oktober mendatang.
Ketua Bidang II PB PON XX Papua, Roy Letrora mengatakan, lagu tersebut mengenai Papua sebagai tuan rumah. Secara umum, lagu “Torang Bisa” ini menggambarkan bagaimana antusiasnya masyarakat Papua dalam menyambut seluruh kontingen yang nantinya akan datang.
“Torang Bisa ini menyangkut Papua yang menjadi ruan rumah. Antusiasme masyarakat menyambut kontingen dari seluruh provinsi lain. Torang Bisa ini juga mengimplementasikan bagaimana Papua siap melakanakan PON,” kata Roy dalam peluncuran lagu PON Papua di Metro TV, Jakarta, sebagaimana dikutip dari situs Kemenpora, Minggu (12/9).
Roy menceritakan proses penciptaan lagu yang dinyanyikan Vien Mangku dan Qibah Mansawan ini. Dia bilang, lagu ini melalui tahapan yang panjang, mulai dari sayembara dan diikuti banyak kontestan. Hingga akhirnya ada 15 kontestan yang masuk dalam tahap penilaian.
“Ada sayembara hingga akhirnya ditetapkan pemenang setelah dilakukan penjurian. Kemudian setelahnya ada beberapa lirik dirubah tapi prinsipnya fair. Prosesnya lumayan panjang,” ujar Roy.
Roy juga menerangkan, lagu “Torang Bisa” menekankan aspek kebersamaan ditengah keberagaman. Papua, dijelaskannya mampu merangkul seluruh kontingen yang datang dari seluruh provinsi.
“Ini lagu menekankan aspek kebersamaan dan Papua bisa merangkul seluruh saudara kita dari luar, karena kita membawa citra bangsa dalam olahraga,” ujar Roy.
Sementara itu, pencipta lagu “Torang Bisa”, Etho Ririmasse juga menyampaikan hal yang sama. Dia memaparkan, lagu tersebut berbicara tentang kesiapan Papua dalam pelaksanaan PON XX.
“Itu betul-betul kita dari Papua siap menjadi tuan rumah yang baik, menjadi partner kerja, mendukung dan menjaga sportivitas,” pungkas Etho.(Kemenpora)
Ketua Bidang II PB PON XX Papua, Roy Letrora mengatakan, lagu tersebut mengenai Papua sebagai tuan rumah. Secara umum, lagu “Torang Bisa” ini menggambarkan bagaimana antusiasnya masyarakat Papua dalam menyambut seluruh kontingen yang nantinya akan datang.
“Torang Bisa ini menyangkut Papua yang menjadi ruan rumah. Antusiasme masyarakat menyambut kontingen dari seluruh provinsi lain. Torang Bisa ini juga mengimplementasikan bagaimana Papua siap melakanakan PON,” kata Roy dalam peluncuran lagu PON Papua di Metro TV, Jakarta, sebagaimana dikutip dari situs Kemenpora, Minggu (12/9).
Roy menceritakan proses penciptaan lagu yang dinyanyikan Vien Mangku dan Qibah Mansawan ini. Dia bilang, lagu ini melalui tahapan yang panjang, mulai dari sayembara dan diikuti banyak kontestan. Hingga akhirnya ada 15 kontestan yang masuk dalam tahap penilaian.
“Ada sayembara hingga akhirnya ditetapkan pemenang setelah dilakukan penjurian. Kemudian setelahnya ada beberapa lirik dirubah tapi prinsipnya fair. Prosesnya lumayan panjang,” ujar Roy.
Roy juga menerangkan, lagu “Torang Bisa” menekankan aspek kebersamaan ditengah keberagaman. Papua, dijelaskannya mampu merangkul seluruh kontingen yang datang dari seluruh provinsi.
“Ini lagu menekankan aspek kebersamaan dan Papua bisa merangkul seluruh saudara kita dari luar, karena kita membawa citra bangsa dalam olahraga,” ujar Roy.
Sementara itu, pencipta lagu “Torang Bisa”, Etho Ririmasse juga menyampaikan hal yang sama. Dia memaparkan, lagu tersebut berbicara tentang kesiapan Papua dalam pelaksanaan PON XX.
“Itu betul-betul kita dari Papua siap menjadi tuan rumah yang baik, menjadi partner kerja, mendukung dan menjaga sportivitas,” pungkas Etho.(Kemenpora)