Facebook, Instagram dan Whatsapp Padam Total Akibat Perubahan Konfigurasi
pada tanggal
06 Oktober 2021
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Facebook, Instagram, dan Whatsapp Senin (4/10/2021) terganggu selama sekitar enam jam. Berikut reaksi beragam dari pengguna di kota New York atas ‘hilangnya’ layanan media sosial tersebut.
CEO Facebook Mark Zuckerberg Selasa (5/10/2021) meminta maaf atas padamnya media sosial selama enam jam pada Senin. Pemadaman itu memengaruhi Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Dalam unggahan di Facebook, Zuckerberg mengatakan platform media sosial itu kini sudah kembali normal. "Maaf atas gangguan pada hari ini. Saya tahu betapa kalian mengandalkan layanan kami untuk selalu terhubung dengan orang-orang yang kalian sayangi," tulisnya.
Facebook dan aplikasi WhatsApp dan Instagram-nya padam sekitar tengah hari waktu Amerika bagian Timur. Pemadaman itu menyebabkan 3,5 miliar pengguna tidak bisa mengakses media sosial dan layanan pesannya itu.
Kelompok pemantau situs Downdetector menyebutnya sebagai kegagalan terbesar yang pernah mereka lihat. Facebook kemudian mengatakan, masalah itu timbul akibat perubahan konfigurasi.
Pengguna media sosial di Kota New York City bereaksi terhadap pemadaman itu. Millie Donnelly, manajer organisasi nirlaba mengungkapkan. "Secara profesional, ini jelas merupakan langkah mundur. Secara pribadi, saya selalu mengakses aplikasi ini. Jadi, menyebalkan. Ini yang terburuk."
Pengguna lain, Eliana Agnello, seniman tato, mengungkapkan, "Salah seorang sahabat kesal pada saya karena menurutnya saya tidak membaca pesannya. Padahal, saya tidak menerima pesan apa pun karena platformnya tidak berfungsi."
Namun Cindy Bennett, pembuat roti melihat hal yang positif dari pemadaman media sosial tersebut. Ia mengatakan, "Kalian tahu Facebook, Instagram menimbulkan banyak masalah. Saya tahu mereka banyak manfaatnya. Saya tahu banyak hal baik yang dihasilkan media itu. Tetapi dalam gambaran yang besar, menurut saya dunia mungkin akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua orang tidak mengetahui apa yang dilakukan orang lain setiap detik, setiap menit, setiap hari."
Pemadaman itu merupakan pukulan kedua bagi raksasa media sosial tersebut dalam beberapa hari setelah seorang pelapor pada Minggu menuduh perusahaan itu seringkali lebih mementingkan keuntungan daripada membungkam ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Beberapa karyawan Facebook, yang tidak mau menyebut nama, mengatakan mereka percaya bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kesalahan rute internal ke domain internet yang diperparah oleh kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada domain yang sama untuk beroperasi.
Saham Facebook turun hampir 5% tetapi naik setengah persen seusai perdagangan setelah platform tersebut berfungsi kembali. Media itu kehilangan sekitar $545.000 per jam dari pendapatan iklan di Amerika selama pemadaman, kata perusahaan pengukur iklan Standard Media Index. (VOA)
CEO Facebook Mark Zuckerberg Selasa (5/10/2021) meminta maaf atas padamnya media sosial selama enam jam pada Senin. Pemadaman itu memengaruhi Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
Dalam unggahan di Facebook, Zuckerberg mengatakan platform media sosial itu kini sudah kembali normal. "Maaf atas gangguan pada hari ini. Saya tahu betapa kalian mengandalkan layanan kami untuk selalu terhubung dengan orang-orang yang kalian sayangi," tulisnya.
Facebook dan aplikasi WhatsApp dan Instagram-nya padam sekitar tengah hari waktu Amerika bagian Timur. Pemadaman itu menyebabkan 3,5 miliar pengguna tidak bisa mengakses media sosial dan layanan pesannya itu.
Kelompok pemantau situs Downdetector menyebutnya sebagai kegagalan terbesar yang pernah mereka lihat. Facebook kemudian mengatakan, masalah itu timbul akibat perubahan konfigurasi.
Pengguna media sosial di Kota New York City bereaksi terhadap pemadaman itu. Millie Donnelly, manajer organisasi nirlaba mengungkapkan. "Secara profesional, ini jelas merupakan langkah mundur. Secara pribadi, saya selalu mengakses aplikasi ini. Jadi, menyebalkan. Ini yang terburuk."
Pengguna lain, Eliana Agnello, seniman tato, mengungkapkan, "Salah seorang sahabat kesal pada saya karena menurutnya saya tidak membaca pesannya. Padahal, saya tidak menerima pesan apa pun karena platformnya tidak berfungsi."
Namun Cindy Bennett, pembuat roti melihat hal yang positif dari pemadaman media sosial tersebut. Ia mengatakan, "Kalian tahu Facebook, Instagram menimbulkan banyak masalah. Saya tahu mereka banyak manfaatnya. Saya tahu banyak hal baik yang dihasilkan media itu. Tetapi dalam gambaran yang besar, menurut saya dunia mungkin akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua orang tidak mengetahui apa yang dilakukan orang lain setiap detik, setiap menit, setiap hari."
Pemadaman itu merupakan pukulan kedua bagi raksasa media sosial tersebut dalam beberapa hari setelah seorang pelapor pada Minggu menuduh perusahaan itu seringkali lebih mementingkan keuntungan daripada membungkam ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Beberapa karyawan Facebook, yang tidak mau menyebut nama, mengatakan mereka percaya bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kesalahan rute internal ke domain internet yang diperparah oleh kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain yang bergantung pada domain yang sama untuk beroperasi.
Saham Facebook turun hampir 5% tetapi naik setengah persen seusai perdagangan setelah platform tersebut berfungsi kembali. Media itu kehilangan sekitar $545.000 per jam dari pendapatan iklan di Amerika selama pemadaman, kata perusahaan pengukur iklan Standard Media Index. (VOA)