Simon Rumaropen Nilai Digital Marketing Penting untuk Promosi Pariwisata di Biak Numfor
BIAK, LELEMUKU.COM - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Biak Numfor menggelar Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan. Strategi promosi melalui digital marketing dinilai sebagai langkah penting untuk mempromosikan pariwisata di Kabupaten Biak Numfor kedepan.
Gaya hidup masyarakat yang bergerak cepat dan bersentuhan langsung dengan internet, menyebabkan model promosi melalui internet dinilai relevan untuk diterapkan. Terkait dengan itu, maka penguasan digitalisasi dalam melakukan promosi dinilai penting, sehingga perlu dilakukan pembekalan dan pemahaman kepada pihak-pihak terkait.
Demikian disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Biak Numfor Simon Rumaropen, S.Sos.,MM saat membacakan sambutan tertulis Bupati ketika membuka Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan yang digelar Dinas Pariwisata, di Asana Hotel, Kamis (21/10).
Dikatakan, pengaruh digital marketing itu sangat besar, untuk itu Kabupaten Biak Numfor harus mempromosikan pariwisatanya menggunakan digital marketing. Tren yang ada saat ini mengkondisikan para pelaku industri pariwisata untuk melakukan pemasaran melalui digital marketing dinilai perlu disikapi dengan baik.
“Gaya hidup masyarakat yang bergerak cepat dan bersentuhan langsung dengan internet, menyebabkan model promosi itu relevan diaplikasikan baik destinasi wisata maupun pengelola akomodasi pariwisata untuk melakukan pencitraan yang baik,” lanjut Simon Rumaropen membacakan sambutan tertulis Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd.
Masih lanjut Simon Rumaropen, bahwa dunia digital dapat menjadi media tanpa batas dalam memasarkan promosi pariwisata Kabupaten Biak Numfor, oleh karena itu diperlukan langkah yang baik untuk mengelolanya serta trik yang tepat sehingga informasi yang diinginkan dapat disampaikan dengan baik dan dapat mendorong wisatawan untuk melakukan perjalanan nyata ke Biak Numfor sehingga mendongkrak angka kunjungan wisatawan domestikan dan mancanegara.
Sekedar diketahui, digitalisasi branding diikuti oleh 40 orang. Mereka adalah nantinya setelah pelatihan diharapkan mampu pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, kuliner, souvenir dan fotografi dan lainnya. (HumasBiakNumfor)