Zainal Arifin Sebut Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta Ditemukan Sebelum Covid-19
pada tanggal
03 Oktober 2021
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Zainal Arifin menyatakan kandungan parasetamol di perairan Teluk Jakarta ditemukan sebelum pandemi Covid-19. Riset soal pencemaran ini memang terbit tahun ini, tapi pengumpulan sampel air laut dilakukan pada akhir 2018 atau 2019.
"Jadi risetnya sebelum Covid-19," kata dia saat dihubungi, Jumat, 1 Oktober 2021.
Penelitian ini diterbitkan dalam Marine Pollution Bulletin edisi Volume 169, Agustus 2021 yang dapat diakses di www.sciencedirect.com. Judul penelitiannya 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia'.
Riset tersebut menunjukkan, adanya kandungan parasetamol di perairan kawasan Angke dan Ancol, Jakarta Utara. Konsentrasi parasetamol di sampel air Angke mencapai 610 ng/L dan Ancol 420 ng/L.
"Konsentrasinya sangat minim, tapi memberi dampak bukan ke manusia saja, tapi ke hewan juga yang ada di sana," jelas dia.
Total ada empat peneliti yang terlibat, termasuk Zainal. Tiga peneliti lainnya berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, yakni Wulan Koagouw, George W.J. Olivier, dan Corina Ciocan.
Menurut Zainal, penelitian itu baru studi awal yang perlu didalami lagi. Penelitian belum sampai menyelidiki sumber limbah obat-obatan yang kemudian masuk ke air laut.
Untuk itu, Zainal belum bisa menyimpulkan sumber kandungan parasetamol. Dia memprediksikan kandungan parasetamol ini berasal dari industri atau pemakaian individu. Hal itu mengingat masyarakat terkadang berlebihan minum obat yang mengandung parasetamol.
Faktor pencemaran kedua adalah pengelolaan limbah cair yang buruk. Zainal mengingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk lebih memperhatikan sistem pengelolaan limbah cair sebelum dibuang ke laut.
"Karena parasetamol itu akan diekskresikan, dibuang lewat air seni dan juga fesesnya," terang dia.(Tempo|Lani Diana Wijaya)