Mandalika Batasi Jumlah Orang Keluar Masuk Pitline Usai Insiden Kargo Ducati
pada tanggal
13 November 2021
MATARAM, LELEMUKU.COM - Insiden bongkar peti kargo berisi motor Ducati tunggangan Michael Ruben Rinaldi oleh orang yang diduga dari panitia penyelenggara Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah mencoreng nama Indonesia sebagai penyelenggara balap WSBK.
Direktur Utama MGPA Ricky Baheramsjah menyesalkan adanya insiden pembongkaran peti kargo Ducati secara ilegal. Ia menyebut pihak yang tidak bertanggung jawab telah mendekati motor, mengambil video tanpa izin,dan mempublikasikan video tersebut sehingga menimbulkan keresahan dan kesalah pahaman diantara pelaku industri balap motor.
MGPA meminta maaf kepada pecinta balap motor tanah air dan internasional atas insiden yang terjadi. "Saya pribadi telah mendiskusikan ini dengan Dorna dan meminta maaf dua hari lalu dan mereka dapat mengerti. Saya juga menawarkan untuk berbicara dengan Ducati untuk menjelaskan apa yang terjadi," ujarnya, Kamis 11 November 2021.
Sebagai tindak lanjut, MGPA memastikan adanya pembatasan jumlah orang yang diizinkan masuk dan keluar Pitlane selama proses pemeriksaan. Sudah lebih dari dua dekade, Indonesia tidak menggelar event balap motor berkelas internasional. Dengan terpilihnya Pertamina Mandalika International Street Circuit sebagai tuan rumah WSBK 2021 dan MotoGP2022 merupakan bentuk kepercayaan masyarakat balap motor Internasional khususnya Dorna Sport atas kemampuan kita dalam menggelar event berskala besar.
"Dipastikan tidak mudah untuk mendapat kepercayaan tersebut. Oleh karena itu, MGPA mengajak semua pihak agar bersama-sama menjaga nama baik Indonesia dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepada kita dengan saling menjaga dan mendukung kelancaran event ini,” ucap Ricky.
Ia menuturkan kargo logistik tim WSBK sudah mulai datang ke Mandalika melalui BandaraInternasional Lombok dan selanjutnya dibawa ke Paddock Pertamina Mandalika International Street Circuit. Kedatangan kargo tersebut ditangani oleh BeaCukai, Freight Forwarder dengan didampingi pihak Dorna Sport dan MGPA.
"Pemeriksaan kargo logistik dilakukan sesuai aturan, telah mendapat izin dan didampingi pihak Dorna selama proses berlangsung. Keterlibatan pihak Freight Forwarder mendapat izin dari Dorna Sport dan BeaCukai untuk membuka peti dan memeriksa karena perlu mengambil nomor sasis," katanya. (Supriyantho Khafid|Tempo)