MUCHO A.K.A Deryzky Berbagi Makna Perjuangan Hidup Melalui 'Outlast'
pada tanggal
25 November 2021
JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - MUCHO, rapper pendatang baru, baru saja merilis single perdana yang berjudul “Outlast” di seluruh platform musik digital. Dalam “Outlast”, MUCHO menggabungkan lirik berbahasa Inggris dengan irama hip hop elektronik, yang merupakan gubahan produser NMDN di bawah naungan label Nueve Records.
Executive Producer Nueve Records, Lufiasita, menyatakan terkesan dengan konsep aksi panggung MUCHO yang unik, konsep yang menjadi ciri khasnya.
Selain itu, MUCHO juga menulis sendiri lirik-lirik untuk seluruh lagunya. MUCHO adalah musisi pertama, lebih tepatnya rapper pertama, di Nueve Records. Harapannya, karya MUCHO di bawah Nueve Records dapat membawa perusahaan label rekaman ini semakin berkembang.
Sebelum terjun ke dunia tarik suara, MUCHO sudah terlebih dahulu berkarier di bidang komedi — dengan menggunakan nama Deryzky. Guna membedakan dengan rapper lain saat di atas panggung, MUCHO kemudian menciptakan konsep yang khas, dengan medium topeng yang dihiasi oleh Gold Inc.
“Perkembangan hip hop lokal sangat pesat selama beberapa tahun terakhir. Sebagai rapper pendatang baru, saya memutuskan untuk menggunakan topeng khusus selama bernyanyi di panggung. Dengan identitas sebagai rapper bertopeng, saya berharap penampilan saya dapat langsung dikenali dan pendengar menjadi tertarik untuk lebih lanjut mengapresiasi ‘Outlast’,” kata MUCHO.
“Outlast” merupakan lagu bergenre hip hop elektronik bercerita mengenai rintangan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana seseorang bisa maju dan menghadapi rintangan tersebut. Dalam proses penulisan lirik “Outlast”, MUCHOberkaca pada kesulitan yang dihadapi dan telah dilewati pada masa lalunya. Melalui single ini, MUCHO ingin menyebarkan pesan positif mengenai perjuangan tak henti dalam hidup.
“Saya melihat, di masa sekarang, banyak sekali orang yang mentalnya semakin melemah dalam menghadapi suatu masalah yang mungkin terbilang masalah kecil dan mereka gampang menyerah dengan keadaan tersebut. Kenyataannya, kita akan selalu dihadapkan dengan masalah sampai kita mati, dan itu mutlak. Pertanyanyaan terbesarnya adalah apakah kamu siap untuk menghadapi masalah itu atau nggak?” ujar MUCHO.
Melalui lagu “Outlast”, MUCHO menceritakan sisi kelamnya dengan harapan bisa menginspirasi orang untuk tidak menyerah dengan keadaan apapun yang mereka hadapi. MUCHO ingin memberikan dukungan melalui “Outlast”.
“Lewat lagu ‘Outlast’ saya ingin memberikan dukungan — dengan inti dari lagunya, bahwa kalian nggak sendirian. Di luar lingkungan kalian, ada banyak orang yang lebih bermasalah dari kalian, jadi bersyukurlah dengan apa yang kalian punya dan hadapi saat ini. Jangan pernah menyerah dengan keadaan, karena keadaan bisa diubah dengan kekuatan yang kita punya,” kata MUCHO.
Mengenai pemilihan medium topeng dalam aksi panggungnya, MUCHO menyatakan pilihan itu sebagai bentuk representasi dari sesuatu yang ada di dalam dirinya, bagian yang tidak pernah memiliki suara untuk berekspresi.
MUCHO menyatakan, saat ia tidak menggunakan topengnya, ia menjadi diri sendiri yang terikat dengan aturan, moral, dan ekspektasi sosial lainnya.
Namun, saat MUCHO mengenakan topengnya, ia memiliki kebebasan untuk berekspresi tanpa batas dan melepaskan sisi gelapnya, yang dituangkan dalam karya-karya dan penampilannya.
Produser NMDN yang meracik irama hip hop elektronik dalam “Outlast” mengatakan proses perekaman lagu ini terhitung lancar dan cepat.
“Berbanding terbalik dengan cerita dari lagunya, kami merekam ‘Outlast’ tanpa hambatan berarti. Ini juga didukung oleh MUCHO yang sudah memiliki file lirik final untuk single perdananya,” ujar NMDN.
MUCHO berharap lagunya dapat menjadi sumber kekuatan pendengar untuk menghargai diri mereka sendiri dan tidak bergantung pada penilaian orang lain.
Bersamaan dengan peluncuran “Outlast”, MUCHO sekaligus merilis video klip dari single tersebut di Youtube Channel Nueve Records.
Video klip ini digarap oleh Cianicolay, yang menerjemahkan pesan dari “Outlast” melalui cerita dalam video yang meliputi 10 scene. (Tembang)