Rendah Hati dan Setia Jadi Makna Natal Unit Elshadai Jemaat GPM Saumlaki
Ruhulessin memberi pertanyaan kepada jemaat unit Elshadai, apakah arti Natal dan adakah arti Yesus untuk para jemaat. Kedua pertanyaan tersebut sangatlah penting tentang hal apa yang membuat setiap orang begitu terpesona akan sosok Yesus.
“Ada pesona atau permata di balik palungan. Kenapa orang majus datang, para gembala datang untuk menyembah Yesus” ujar dia.
Ruhulessin mengatakan di balik kandang dan palungan yang kotor, tersimpan permata yang sudah mempesona setiap orang, yaitu tangan Allah yang terulur untuk menyelamatkan manusia.
“Ini permata yang tidak pernah hilang, ini daya tarik. Ini yang mempesona kita sampai sekarang,” katanya.
Ruhulessin pun mengajak seluruh umat menyambut Natal Kristus dengan sukacita sebab tangan Allah menyapa setiap orang dan memberi hidup yang kekal.
“Kita tidak punya apa-apa, kita penuh dengan kelemahan, dosa, kekurangan, dan keterbatasan. Oleh karena itu kita membungkuk di hadapan Tuhan, itu yang terjadi dengan para gembala,” pesannya.
Selanjutnya, Ketua Unit Helmy Simatauw mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan ibadah perayaaan Natal yang digelar di Kediaman Bupati Tanimbar.
Ia berharap di tahun 2022, pelayanan unit tersebut dapat semakin baik dan dapat menjawab pelayanan yang belum tersentuh dengan meminta semua doa dan nasehat dari anggota unit.
“Kiranya bapak dan ibu selalu ada dalam kebersamaam. Selamat Natal, 25 Desember 2021 dan memasuki tahun baru 2022. Ratu Norkit Monuk Dedesar,” tambahnya.
Perayaan Natal berlangsung dengan penuh sukacita dimana pengisi acara didominasi oleh anak-anak yang menampilkan tarian, pujian, puisi, pembacaan kidung Natal, dan spontanitas Natal.
Pemasangan lilin Natal oleh Pendeta Ruhulessin, Bupati Fatlolon, Ketua DPRD Jaflaun Batlayeri, Pendeta Silety, dan Ketua Unit Simatauw.
Diakhiri penyerahan bingkisan Natal kepada janda dan anak yatim serta penyerahan cinderamata kepada Pendeta Ruhulessin. (Oktofina Batlajery)