Chairul Tanjung Terkaya Ketiga di Indonesia Setelah Harga Saham Allo Bank Menguat
pada tanggal
09 Januari 2022
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Harga Saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) pada perdagangan pekan pertama tahun 2022 meroket hingga 43,46 persen.
Pada akhir perdagangan Jumat kemarin, 7 Januari 2022, terpantau saham BBHI ditutup menguat 4,1 persen atau 400 poin menjadi Rp 10.150 per lembar saham. Kapitalisasi pasar Allo Bank tercatat mencapai Rp 118,48 triliun.
Adapun saham melejit dari level Rp 7.075 pada perdagangan akhir tahun 2021. Sepanjang pekan ini, saham BBHI mencatat beli bersih investor asing atau net buy sebesar Rp 32,76 miliar.
Lonjakan harga saham BBHI itu berimbas kepada pundi-pundi kekayaan konglomerat Chairul Tanjung atau CT dan membawanya masuk ke dalam kelompok tiga orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. CT Corp melalui PT Mega Corpora menjadi entitas pengendali BBHI dengan kepemilikan saham 90 persen.
Daftar miliarder real-time versi Forbes yang dikutip Jumat, 7 Januari 2022, memperlihatkan kekayaan Chairul Tanjung naik US$ 16 juta menjadi US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 107,62 triliun.
Nilai kekayaan CT ini di bawah kakak-beradik pemilik Grup Djarum yaitu R. Budi Hartono senilai US$ 21,9 miliar dan Michael Hartono senilai US$ 21 miliar. Adapun pada bulan lalu Chairul Tanjung berada di peringkat ke-6 orang terkaya di Indonesia dengan total nilai kekayaan US$ 5,5 miliar.
Melejitnya harga saham BBHI juga tak lepas dari aksi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue yang telah menyita perhatian publik sejak akhir tahun lalu.
Saat itu, ekspektasi pasar kian tinggi terhadap Allo Bank setelah perseroan mengumumkan para pembeli siaga yang akan menyerap rights issue. Nama-nama besar hingga unicorn berminat dan masuk ke dalam daftar standby buyers seperti Anthoni Salim, PT Bukalapak. com Tbk. (BUKA), hingga Grab.
Allo Bank merupakan bank digital yang menawarkan produk rekening pribadi, bisnis, dan rekening gabungan termasuk Paylater, InstantCash, tabungan dan deposito berjangka, e-wallet, Top Up, pembayaran dan jasa transfer.
Dengan rights issue, modal utama Bank Allo akan melonjak menjadi lebih dari Rp 6 triliun dan menjadikannya sebagai salah satu bank digital dengan modal yang kuat di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Bukalapak Perdana Aming Saputro sebelumnya membeberkan rencana PT Bukalapak.com Tbk. membeli 2,49 miliar saham PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) senilai Rp 1,19 triliun.
Perdana menjelaskan, perusahaan dengan kode saham BUKA itu berencana melakukan investasi pada saham-saham yang akan diterbitkan oleh Allo Bank dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III Allo Bank melalui pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang diterima oleh BUKA dari PT Mega Corpora.
Dengan dilakukannya rencana transaksi tersebut melalui bisnis mitra dan konektivitasnya dengan vertikal-vertikal baru di pasar UMKM, Bukalapak diharapkan dapat mengembangkan cakupan penawarannya serta aksesibilitas kredit bagi para pelaku usaha di area pedesaan serta dapat memperdalam dan memperluas penetrasi ke seluruh penjuru Indonesia.
Lebih jauh, Perdana menjelaskan, dengan penetrasi telepon seluler sebanyak 80 persen, Indonesia siap dengan kehadiran bank digital, salah satunya Allo Bank. Dengan menggabungkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline, Bukalapak dapat makin mengakselerasi implementasi layanan perbankan di seluruh Tanah Air atau selaras dengan kebijakan inklusi finansial pemerintah. (Ariyani Yakti Widyastuti| Tempo)