Ikemal di Tanah Papua Tuntut Aparat Tuntaskan dan Damaikan Konflik Masyarakat Maluku
pada tanggal
28 Januari 2022
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Ketua Ikatan Keluarga Maluku (Ikemal) di Tanah Papua, Christian Sohilait bersama perwakilan masyarakat Maluku di Provinsi Papua dan Papua Barat mengharapkan aparat keamanan dapat menuntaskan dan mendamaikan 3 konflik masyarakat Maluku yang terjadi di Kota Sorong, Papua Barat dan Maluku Tengah (Malteng), Maluku yang baru-baru ini terjadi.
"Pertikaian tersebut murni adalah tindakan kriminal, dan tidak ada kaitannya dengan isu Suku Ras dan Agama (SARA) sehingga kami mendesak pihak kepolisian untuk mengusut secara tegas dan tuntas siapa saja yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pertikaian di maksud. Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pihak keamanan yang bekerja keras menyelesaikan pertikaian di maksud," ujar mereka dalam pernyataan sikap bersama di Jayapura pada 26 Januari 2022.
Dikatakan hal ini dilakukan, menyikapi kejadian pertikaian di Kota Sorong pada hari Senin, 24 januari 2022 yang melibatkan masyarakat Maluku Tenggara dari Suku Kei, Aru, Tanimbar dan MBD dengan masyarakat negeri Pelauw, Malteng. Kemudian pertikaian yang terjadi di Pulau Haruku, Malteng pada tanggal 25 Januari 2022 antara Negeri Kariu dan Dusun Ori Pelauw. Serta peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu antar masyarakat negeri Aboru dan Hulaliu.
"Kami mengutuk, mengecam dan menyesalkan kejadian pertikaian yang telah memakan korban jiwa dan harta benda tersebut," jelas mereka.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat Maluku di Tanah Papua untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ini dan sebaliknya bersama enjaga tanah papua agar tetap aman dan damai dalam memasuki peringatan hut pekabaran injil di Papua yang ke 167 tanggal 5 Februari 2022.
"Masyarakat maluku di tanah papua untuk terus menjaga ikatan pela gandong, ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging. mari terus menjaga persaudaraan kita sesama anak maluku di tanah rantau," ujar mereka.
Mewakili masyarakat Maluku di Papua, pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan harta benda dan permintaan maaf kepada warga Papua untuk kejadian di Sorong.
"Atas nama masyarakat maluku di tanah papua kami menyampaikan permohonan maaf kepada semua keluarga yang mengalami musibah atau terdampak akibat kejadian ini, khususnya permohonan maaf kepada masyarakat asli papua yang ada di sorong dan sekitarnya. Kita berdoa semoga kejadian ini tidak terulang kembali," pinta mereka.
Terkait masalah yang terjadi di Maluku Tengah, pihaknya mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malteng untuk mengevaluasi kedua pimpinan negeri yang secara langsung bertanggung jawab atas peristiwa di desa-desa tersebut.
"Kami mempertanyakan komunikasi antar dua pimpinan negeri selama ini, karena kejadian pertikaian ini sudah terjadi berulang ulang.
Pihaknya juga menghimbau masyarakat Maluku di Papua agar tidak menyebarkan dan memposting berita, foto dan video tentang kejadian pertikaian Sorong dan Maluku di media sosial sehingga tidak menimbulkan kegaduhan baru. (Gilang)