Silwanus Sumule Sebut Upaya Pemprov Papua Kebut Vaksinasi Antisipasi Varian Omnicron
pada tanggal
06 Januari 2022
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua lewat Satgas COVID - 19 setempat memastikan belum menemukan kasus varian baru omicron di seluruh bumi cenderawasih.
Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Papua telah mengambil langkah dengan menerbitkan Surat Edaran Gubernur Papua tentang upaya antisipasi terhadap penyebaran virus korona yang berlaku hingga Februari mendatang.
Dimana salah satu poin dalam surat edaran itu, yakni melakukan percepatan vaksinasi di daerah.
“Masih ada daerah yang cakupan vaksinasi rendah. Satgas Covid harus segera berkoordinasi dengan Dinkes untuk percepatan vaksinasi. Ini menjadi warning bagi kita agar jangan sampai omicron masuk dan memberikan dampak bagi masyarakat,” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua, Silwanus Sumule saat dihubungi di Jayapura, Rabu.
Menurut dia, langkah antisipasi virus COVID varian omicron sangat penting dilakukan oleh semua pihak terkait.
Khususnya pasca libur natal dan tahun baru. Sehingga peristiwa melonjaknya kasus COVID - 19 pada Agustus 2021 lalu pasca libur hari raya tak terulang lagi di awal tahun ini.
“Pengalaman kita di 2021 ketika lonjakan besar kasus Covid terjadi mulai Agustus hingga Oktober yang berawal sesudah liburan Idul Fitri. Jadi, memang perlu dapat perhatian dari semua warga akan kondisi ini,” terang dia.
Sumule berharap masyarakat tidak lengah dengan kondisi saat ini. Dimana penyebaran virus korona tidak mematikan seperti sebelumnya.
Kendati demikian, dia berharap agar prinsip atau upaya menekan penularan virus korona dapat terus digalakkan, dengan diantaranya menggunakan masker di tempat umum.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengharapkan institusi terkait di seluruh pintu masuk pelabuhan maupun bandara, dapat memaksimalkan pengawasan arus penumpang yang masuk ke Kota Jayapura.
“KKP harus siap-siap di bandara dan pelabuhan. warga yang baru pulang juga sebaiknya isolasi mandiri, kita kan tidak tahu seperti apa kondisnya di dalam pesawat atau kapal,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya sendiri sampai sekarang masih rutin melakukan Rapid Test terhadap para penumpang yang baru turun dari kapal. Namun pemeriksaan hanya beberapa sampel saja dan difokuskan pada penumpang yang berasal dari pulau Jawa. (diskominfopapua)