Presiden Ukraina, Zelensky Tunjuk Mantan Komandan Neo-Nazi Sebagai Gubernur Odessa
pada tanggal
02 Maret 2022
KIEV, LELEMUKU.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy menunjuk mantan komandan Batalion Nasionalis Aidar ang beraliran Neo-Nazi sebagai gubernur di Provinsi Odessa pada Rabu 2 Maret 2022.
Menurut rilis dari grup telegram militer Ukraina, Maxim Marchenko merupakan memimpin batalion kelompok garis keras-kanan yang menyerang etnik Rusia pada 2015-2017.
Penunjukkan ini dilakukan sebagai bentuk pengamanan wilayah Odessa yang masih berada didalam serangan militer Rusia.
Batalion milisi Aidar merupakan salah satu kelompok yang dituding sebagai pelaku kejahatan perang yang dilakukan otoritas Ukraina yang berkuasa setelah kudeta 2014 lalu.
Saat kubu nasionalis dan neo-Nazi secara ilegal merebut kekuasaan di seluruh negeri Ukraina, mereka menghadapi oposisi dari gerakan "anti-Maidan" yang menentang kudeta.
Bentrokan antara neo-Nazi dan pengunjuk rasa anti-Maidan terjadi di seluruh negeri, tetapi apa yang terjadi di Odessa pada 2 Mei 2014 akan dikenang sebagai salah satu halaman tergelap dalam sejarah Ukraina.
Setelah pertempuran jalanan dengan neo-Nazi, para pengunjuk rasa anti-Maidan membarikade diri mereka di satu rumah serikat pekerja lokal.
Lawan mereka, yang didukung oleh otoritas Ukraina yang baru, mengepung gedung itu dan membakarnya menggunakan bom bensin.
Ketika kobaran api berkobar di lantai dua dan tiga gedung itu, beberapa ratus orang yang terperangkap di dalam berusaha mati-matian untuk melarikan diri.
Sebanyak 10 orang di antaranya jatuh hingga tewas. 32 orang lainnya meninggal karena luka bakar parah dan sesak napas akibat asap.
Sebanyak 250 orang lainnya berhasil lolos dari jebakan maut dengan berbagai luka saat petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian satu jam setelah kebakaran terjadi.
Selain mengerahkan pasukan reguler untuk menembaki kota-kota DPR dan LPR, kepemimpinan Kiev yang baru menarik beberapa yang disebut "batalyon sukarelawan" terdiri atas kelompok orang-orang brutal, seringkali nasionalis dan mantan narapidana, didanai dan dilengkapi oligarki Ukraina dan pengusaha dengan koneksi ke pemerintahan baru.
Anggota mereka sering terlibat dalam berbagai kejahatan perang, mulai dari penjarahan hingga pembunuhan warga sipil dan pemerkosaan.
Salah satu batalyon tersebut, dijuluki "Tornado", dibubarkan pada Desember 2014 oleh Kiev menyusul banyak laporan kejahatannya, tetapi anggotanya tidak pernah diadili, dengan banyak dari mereka pindah ke batalion lain.
Kejahatan dari batalion sukarelawan terkenal lainnya, "Aidar", diselidiki, didokumentasikan, dan diungkap organisasi nirlaba Amnesty International.
Meskipun demikian, perbuatannya yang mengerikan itu akan tetap tidak dihukum. Salah satu dari banyak kejahatan diungkap milisi DPR di dekat tambang "Kommunar", di mana mereka menemukan mayat empat perempuan dan beberapa laki-laki, semuanya warga sipil.
Mereka diikat, disiksa, dan dieksekusi dengan cara ditembak di kepala atau dipenggal. Salah satu wanita itu diyakini telah diperkosa oleh para pejuang batalion. (Albert Batlayeri)