Separatis Papua Akui Serang Pos Militer di Nduga dengan Sniper dan Granat
pada tanggal
27 Maret 2022
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan saat melakukan kunjungan ke Pos TNI di Distrik Mbua, Nduga, Papua pada Sabtu (10/10/2020) lalu - (Penrem172) |
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB - OPM) mengaku bertanggung jawab telah menyerang Pos Militer Indonesia di pinggir Kali Keneyam, Nduga, Papua.
Juru Bicara organisasi, Sebby Sambom, mengatakan, penyerangan ini bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) TPNPB ke-51 yaitu pada 26 Maret 2022. Sebagai sayap militer, TPNPB, kata dia, telah dibentuk pada 26 Maret 1963.
"Pasukan TPNPB Kodap III Darakma Ndugama menyerang Pos Militer Indonesia di Keneyam Ibu Kota Kabupaten Nduga, dan Kontak senjata telah dilakukan sore ini pada pukul 17.00-19.00," kata dia melalui keterangan tertulis, Sabtu, 26 Maret 2022.
Dalam kontak senjata tersebut, mereka juga mengklaim telah menembak 3 anggota TNI. Pasukan TPNPB, kata Sebby, menggunakan senapan runduk saat menyerang dan menembak peluru granat dari senapan pelontar.
"Menembak peluru granat dari senapan pelontar ke arah pasukan teroris yaitu TNI/Polri. Jadi apakah ada korban atau tidaknya belum pastikan dan untuk sementara pihak TPNPB belum ada yang korban," kata Sebby.
Sejak awal, dia mengatakan, TPNPB sudah mendeteksi keberadaan pasukan TNI/Polri di pinggir Kali Keneyam, dan selama satu pekan TPNPB melakukan pemantauan.
"Kontak tembak terjadi di samping kantor perikanan yang berdekatan dengan rumah sakit lama ujung Bandara Kenyam, ibu Kota kabupaten Nduga, Papua. Laporan resmi dari Panglima Kodap III Ndugama Darakma, Bridgen Egianus Kogeya," kata juru bicara TPNPB - OPM ini. (Arrijal Rachman| Tempo)