Hujan Tak Surutkan Sukacita Warga Sektor Betlehem II Rayakan Paskah
AMBON, LELEMUKU.COM - Kebangkitan Tuhan Yesus dari maut atau kematian demi menebus dosa manusia atau disebut Paskah, dimaknai umat di Sektor Betlehem II Jemaat GPM Lateri dengan melakukan kebaktian syukur Paskah.
Puji-pujian dan cari telur masih jadi tradisi setiap Paskah. Meski sempat diguyur hujan deras, namun tak surutkan warga Sektor yang berada di puncak Bukit Lateri Indah itu untuk memuji dan bersukacita maknai Paskah.
Dalam ibadah Paskah, Pdt Ata Tutuhatunewa dalam refleksinya sesuai bacaan Alkitab Lukas 23:56b, 24:1-12 menegaskan, Tuhan Yesus yang mati dan bangkit itu tidak minta umat untuk tangisi dan puji diriNya. Akan tetapi bagaimana umat harus menjadi saksi-saksi kebangkitan.
“Alasan Tuhan Yesus mati dan bangkit sangat penting dimaknai, bukan sebatas perayaan. Kita hidup karena kebangkitan Tuhan. Maka kita harus jadi saksi kebangkitan, lewat hidup sehari-hari baik sikap, tutur kata dan perbuatan,” ingatnya.
TubuhNya yang ditikam, disiksa hingga berdarah di Kalvari, sebutnya, adalah wujud kasih dan keteladanan tentang pengorbanan dan pengampunan.
“Kadang kita nyanyi, sorak sorai di Paskah. Padahal, masih ada sakit hati dengan orang lain, tidak suka dengan yang lain, suka menceritakan kehelekkan orang lain. Cara-cara ini yang masih terjadi diera sekarang, sulit maknai arti Paskah,” imbuhnya.
Sesuai tema Paskah GPM tahun 2022 yakni Ada Kuasa Dibalik Batu yang Terguling, Pendeta Ice mengajak umat untuk memaknainya bahwa Tuhan Yesus bukan tempatnya ditengah orang mati, sebab dia hidup dan bangkit. Itu bukti kemahakuasaan Allah dan menunjukkan ada Harapan dan Kasih.
“Wartakan terus tentang kebangkitan Tuhan dan pemaknaannya ditengah hidup. Meski tidak terima, terus wartakan saja hingga ke ujung bumi. Sebab kita percaya, penderitaan apapun yang kita alami tidak akan pisahkan kita dari Tuhan,” harapnya.
Pendeta Ata mengingatkan umat di Sektor Betlehem II bahwa belajar dari sosok Yesus yang awalnya dipuja-puji orang-orang terdekat, namun kemudian mereka mengkhianati. Artinya tidak semua sanjungan dan pujian membawa hal baik.
Pada kesempatan itu, dibagikan pula hadiah bagi para pemenang lomba menjelang Paskah yang telah dilakukan beberapa hari lalu yakni lomba Tik-tok dan mewarnai bagi anak SMTPI, gawang mini untuk ibu-ibu dan lomba memasak bagi bapak-bapak. (indonesiatimur.co)