-->

Mahasiswa Muslim Indonesia di AS, Buka Puasa Gratis di University New York

WASHINTONG, LELEMUKU.COM - Tahun ini adalah pertama kalinya Imam Kurniawan menjalankan puasa Ramadan di Amerika Serikat. Imam, mahasiswa S2 jurusan pekerjaan sosial di New York University, mengaku merasa beruntung karena tinggal tak jauh dari masjid Al-Hikmah yang didirikan oleh komunitas Indonesia di Queens, New York.

“Bapak itu selalu bilang, cari apartemen yang dekat masjid,” cerita Imam Kurniawan kepada VOA belum lama ini.

Kesibukan Imam sebagai mahasiswa terkadang membuatnya harus berada di kampus seharian. Namun, mahasiswa kelahiran Lampung ini tidak perlu khawatir dalam mencari tempat ibadah. Pasalnya, New York University atau NYU di New York menyediakan tempat beribadah bagi mahasiswa dari beragam agama.

“Kalau mau salat Jumat atau lagi Ramadan ini salat Tarawih, atau lagi Ramadan ini ada iftar bersama saya bisa milih gitu, saya mau di masjid Al-Hikmah yang Indonesia dekat dengan apartemen, atau misalkan lagi sibuk atau lagi ngerjain tugas dan harus di kampus, saya bisa di kampus,” ujar Imam Kurniawan kepada VOA belum lama ini.

Universitas ini bahkan memiliki pusat Islam dengan ruangan yang dapat digunakan untuk beribadah oleh mahasiswa muslimnya. Berbagai kegiatan seperti pengajian dan ceramah, khususnya sebelum waktu berbuka puasa kerap dilakukan.

“Ada azan yang berkumandang (red.di gedung pusat islam) dan Alhamdulilah, di kampus tuh benar-benar seluruh keyakinan terakomodasi secara baik dan tidak ada gangguan,” jelas Imam.

Sama halnya dengan Imam, tahun ini adalah tahun pertama bagi mahasiswa asal Bandung, Ilham Nugraha berpuasa Ramadan di Amerika Serikat. Mahasiswa S2 jurusan administrasi publik di Cornell University, di Ithaca, New York ini mengatakan, kampusnya memiliki pusat ibadah lintas agama, Anabel Taylor Hall, yang dapat digunakan oleh para mahasiswa untuk beribadah menurut agama masing-masing, termasuk salat Jumat dan Tarawih.

“Saya termasuk salah satu yang senang ya, karena ternyata di sini juga komunitas religius, komunitas beragama pun diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadahnya. Terutama ya itu kongregasi jumat, misalnya ya salat jumat atau salat 5 waktu, itu diberikan kesempatan jadi saya senang banget,” kata Ilham kepada VOA beberapa waktu lalu.

Peraih gelar S1 dari ITB ini merasa beruntung, karena kalau dulu kampusnya di Bandung berseberangan dengan masjid, kini di Amerika pun ia juga bisa beribadah bahkan tanpa harus keluar kampus.

Kampus George Mason University yang berlokasi di negara bagian Virginia juga menyediakan beberapa ruang salat bagi para mahasiswa muslimnya.

“Mungkin ada sekitar 3 atau 4 gedung dia punya musala kecil untuk orang-orang muslim untuk beribadah, tapi kalau untuk salat Jumat, karena memang besar jumlah orangnya yang salat Jumat, dipinjam satu ruangan gitu kadang-kadang di gedung A atau gedung B dikasih ruangan untuk salat Jumat,” cerita Rifki Alfrianto, mahasiswa S2 jurusan Teknik Sipil di George Mason University kepada VOA.

Berbagai universitas di Amerika Serikat kini memiliki organisasi yang mengakomodir berbagai kegiatan untuk para mahasiswa muslimnya. Di kampus Cornell misalnya, terdapat organisasi Muslim Education and Cultural Association atau MECA, di mana Ilham aktif bergabung.

“Kegiatan yang dilakukan MECA ada diskusi keagamaan, itu setiap pekan, ada juga recreational event, ada yang nulis kaligrafi, game night, sometimes orang-orangnya main basket, dan ya olah raga gitu,” kata Ilham.

Biasanya MECA mengadakan acara buka puasa bersama dan salat tarawih di Anabel Taylor Hall di kampus. Menu yang dihidangkan seringkali adalah menu khas Timur Tengah.


“Kayak chicken over rice, ya nasinya biryani yang warnanya kuning itu,” tambah Ilham.

Di George Mason University di Virginia juga berdiri Muslim Students’ Association yang menurut Rifki ‘besar komunitasnya’ dan didukung penuh oleh pihak kampus. Organisasi ini kini diketuai oleh mahasiswa asal Pakistan. Anggotanya yang aktif mencapai lebih dari 200 orang yang berasal dari berbagai negara.

“Ada grup perempuannya, ada grup laki-lakinya. Kalau misalnya kita ada kajian bareng dan lain-lain, mereka selalu aktif. Setiap hari ada kadang-kadang ada acara sebelum buka puasa, ada kajian dari teman-teman, tiap minggu mereka ada mengundang orang lain juga buat jadi penceramah di kampus,” jelas Rifki.

Namun, karena kampusnya tidak buka hingga malam, biasanya setelah buka puasa dan salat Magrib, sebagian mahasiswa muslimnya lalu pergi ke masjid terdekat untuk melanjutkan salat Tarawih.

Organisasi mahasiswa muslim di kampus New York University juga kerap menggelar acara buka puasa bersama dan salat berjamaah. Acara ini juga dapat dihadiri oleh warga dari luar kampus, tetapi harus mengisi formulir terlebih dahulu.

Ilham dan Imam mengaku rindu dengan suasana dan festival yang selalu menghiasi bulan Ramadan di Indonesia.

“Jalan-jalan di sekeliling rumah itu baru jalan sedikit juga sudah ada yang jualan banyak sudah ngantre, terus jalanan macet karena pada jajan gitu ya,” kenang Ilham.

“Paling enak itu Ramadan di Indonesia karena masih bisa nemuin bazar makanan kalau sore-sore. Kita tuh termanjakan mata, sama termanjakan banyak pilihan kalau mau buka. Kalau di sini kan benar-benar harus prepare, kalau misalnya buka di apartemen harus masak sendiri,” kata Imam.

Meskipun ada tantangannya, ditambah lagi harus menjalani puasa dengan waktu yang lebih lama daripada di tanah air, yaitu lebih dari 14 jam, Rifki mengaku pengalaman puasa di Amerika cukup menyenangkan. Apalagi jika diisi dengan berbagai kegiatan.

“Itu bisa memangkas waktu sehingga kita ternyata, 'oh puasa itu bisa dijalani juga, nggak terlalu susah juga meskipun lebih lama,'” tambahnya.

Tak lupa Rifki juga mengajak teman-teman untuk terus aktif mencari berbagai kegiatan agar tetap semangat dalam menjalani sisa-sisa hari di bulan Ramadan kali ini. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel