Masjid Nasional Al-Akbar, Kedua Terbesar di Indonesia Setelah Istiqlal
pada tanggal
17 April 2022
SURABAYA, LELEMUKU.COM - Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Indonesia. Namun ternyata, terdapat masjid lain yang juga besar dan mampu menampung puluhan ribu umat. Masjid tersebut ialah Al-Akbar.
Masjid merupakan rumah ibadah umat islam. Masjid tersebar begitu banyak di Indonesia mengingat mayoritas penduduk di Indonesia beragama islam.
Setiap daerah biasanya memiliki masjid uniknya masing-masing, terkadang memiliki unsur kebudayaan atau unsur sejarah. Salah satunya masjid Istiqlal yang merupakan masjid nasional di Indonesia.
Masjid Istiqlal terletak di ibu kota Jakarta dan merupakan masjid terbesar di Indonesia. Selain Istiqlal, ternyata ada juga masjid nasional lainnya. Adapun masjid tersebut yakni Masjid Nasional Al-Akbar yang juga merupakan masjid besar di Indonesia di samping Istiqlal.
Masjid Al-Akbar terletak di kota Surabaya, Jawa Timur.
Jika masjid Istiqlal mampu menampung sekitar 200 ribu orang, Al-Akbar dapat menampung kurang lebih 59 ribu orang.
Masjid Al-Akbar mulai dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan pada tahun 2000. Lebih lanjut, luasnya yaitu sebesar 11,2 hektar.
Dikutip dari laman resmi Masjid Al-Akbar Surabaya (MAS), terdapat ciri khas di masjid ini yaitu atapnya yang terdiri dari sebuah kubah besar yang didukung empat kubah kecil berbentuk limasan. Lima kubah tersebut melambangkan angka lima yang identik dengan rukun islam.
Bukan hanya kubah, masjid ini memiliki sebuah menara dengan tinggi 99 meter. Angka 99 merepresentasikan nama-nama baik Allah SWT atau yang biasa disebut Asmaul Husna. Kemudian, MAS sebenarnya akan dilengkapi dengan tujuh menara. Namun, rencana tersebut tidak terealisasi dikarenakan krisis ekonomi pada tahun 1997. Akhirnya, hanya satu menara yang kokoh berdiri di sudut utara MAS.
Karakteristik lain dari masjid ini yaitu memiliki 90 daun pintu yang diukir dan dibuat dari kayu jati. Masing-masing pintu memiliki lebar 1,5 meter dan tinggi 4,5 meter dengan berat mencapai 250 kilogram. Adapun kusen pintu tersebut dibuat dari rangka besi lapis kayu yang selaras dengan struktur dan estetika masjid, ini sendiri. (Viola Nada Hafilda| Tempo)