Masjid Patimburak di Fakfak jadi Tanda Islam Masuk di Papua pada 152 Tahun Lalu
pada tanggal
23 April 2022
JAKARTA SELATAN, LELEMUKU.COM - Masjid Patimburak di Desa Patimburak, Kecamatan Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua Barat merupakan salah satu masjid dengan sejarah yang panjang. Masjid ini disebut-sebut sebagai masjid tertua di Kabupaten Fakfak.
Melansir buku Masjid Kuno Indonesia yang ditulis oleh Sri Sugiyanti, dkk (1999), tahun sejarah pendirian Masjid Patimburak belum diketahui secara pasti. Hal ini karena inskripsi atau sumber lain yang menunjukan tahun pembangunan masjid belum ditemukan.
Menurut prakiraan, Masjid Patimburak didirikan pada masa Pertuanan Raja Wertuar ke-6 bernama Simempes di tahun 1870. Pembangunan tersebut kemudian dilanjutkan oleh Raja Wertuar ke-7 bernama Waraburi.
Pembangunan Masjid Patimburak sekaligus menjadi pertanda masuknya agama Islam ke FakFak sebelum 1870. Hal ini diperkuat oleh berita dari Louis Vaes De Torres yang menyatakan bahwa agama Islam telah ada di Fakfak sejak 1606.
Pada masa penjajahan, masjid Patimburak pernah diterjang bom pasukan Jepang. Dikutip dari laman Simas.kemenag.go.id, lubang bekas peluru pada kejadian tersebut bahkan masih tertinggal di pilar masjid hingga saat ini.
Menurut imam Masjid Patimburak, Musa Heremba, penyebaran agama Islam di Kokas tidak lepas dari pengaruh kekuasaan Sultan Tidore di wilayah Papua. Sultan Cilaci menjadi sultan pertama yang memeluk agama Islam. Setelah itu, agama Islam di Papua menjadi semakin berkembang.
Arsitektur Masjid Patimburak terbilang cukup unik karena memiliki perpaduan antara bentuk masjid dan gereja. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, empat buah pilar penyangga yang terdapat di dalam masjid ini belum pernah diganti.
Masjid Patimburak dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Fakfak ke Kokas. Selama 2 jam, Anda akan menyusuri jalan berkelok dan segarnya udara pegunungan.
Setibanya di kota Kokas, Kabupaten Fakfak, perjalanan menuju Kampung Patimburak harus dilanjutkan menggunakan longboat sewaan. Pengunjung yang hendak menuju Masjid Patimburak akan menikmati keindahan pulau-pulau karang yang masih perawan sepanjang perjalanan. (Siti Nur Rahamawati| Tempo)