Peneliti Pusat Riset Antariksa Jelaskan Fenomena Bulan Merah Jambu
pada tanggal
17 April 2022
BANDUNG, LELEMUKU.COM - Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan bahwa menurut almanak petani di Amerika Serikat, purnama di bulan April ini bertepatan dengan tumbuhnya bunga phlox atau semacam Geranium yang berwarna merah jambu. Hal ini tidak berkaitan dengan fenomena Blood Moon dan Super Blood Moon.
Baca Juga
Andi menjelaskan, untuk kota Merauke, Pink Moon sudah dapat disaksikan sejak pukul 17.17 WIT sedangkan di kota Sabang, Pink Moon baru dapat disaksikan sejak pukul 18.30 WIB. Pink Moon dapat disaksikan selama 12 jam 12 menit (kota Sabang) hingga 12 jam 32 menit di Merauke.
Pink Moon ini, juga disebut sebagai Purnama Paskah karena beriringan dengan Hari Raya Paskah Minggu bagi umat Kristiani maupun Hari Raya Pesakh bagi umat Yahudi. Pink Moon dapat disaksikan di seluruh Indonesia sejak Sabtu (16/4) pukul 17.17 WIT hingga pukul 06.49 WIT keesokan harinya untuk lokasi paling awal (kota Merauke), dan sejak pukul 18.30 WIB hingga pukul 18.42 WIB keesokan harinya untuk lokasi paling akhir (kota Sabang). Arahnya dari timur ke barat, transit di zenit untuk lintang 7°-8°LS, di selatan untuk 6°LU-7°LS dan di utara untuk 8°-11°LS.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.