Penyelam Apuse Divers Papua Kagumi Keindahan Bawah Laut Pulau Nau
WAREN, LELEMUKU.COM - Komunitas Penyelam Apuse Divers Papua berkesempatan menyelami keindahan bawah laut Pulau Nau, Kabupaten Waropen, (5/4/2022). Ini adalah kali pertama, lima orang anggota penyelam Apuse Divers melakukan aktivitas diving di Tanah Bakau Waropen, yang terpantau oleh media.
Bagi para penggemar olahraga Diving, tentu saja mencari lokasi yang memang memiliki karang, atau palung laut, karena disana terdapat banyak habitat ikan-ikan yang mempesona.
Waropen bukan berarti tidak memiliki lokasi yang dicari para divers. Lokasi yang patut diperhitungkan adalah Pulau Nau. Pulau ini juga menjadi satu-satunya pulau milik Kabupaten yang mekar dari Kepulauan Yapen ditahun 2003 ini.
Untuk beranjak ke Pulau Nau, pengunjung bisa melalui Kali Waren, menggunakan speed boat masyarakat lokal. Jarak tempuh kurang lebih 45 menit sudah tiba di Pulau Nau.
Tidak hanya wisata pantainya yang eksotis tetapi pulau ini juga menawarkan pesona surga di bawah laut yang luar biasa indah. Hamparan air laut yang sebening kristal dengan gradasi warna biru muda dan biru tua.
Setelah melakukan aktivitas diving, Anggota Komunitas Apuse Divers, Michael mengakui kondisi bawah laut di Pulau Nau masih sangat alami, dan tentu saja indah. Pemandangan eksotik panorama bawah laut ini bisa menjadi daya tarik tambahan potensi wisata di Pulau Nau, selain ada wisata pantai dan juga wisata rohani di Pulau ini.
Apuse Divers berharap kedepannya, masyarakat lokal di Pulau Nau bisa mengelola sendiri potensi wisata yang mereka miliki, sesuai dengan kearifan lokal setempat.
“Jangan cari orang dari luar untuk mempekerjakan dan mengelola potensi wisata disini. Masyarakat lokal harus bisa memberdayakan diri dalam mengelola potensi yang ada di Pulau Nau ini, karena sungguh sangat indah,” jelas Anggota Apuse Diver, Michael.
Dia menyarankan pemerintah mampu membantu masyarakat lokal dalam hal pembinaan, pemberian modal usaha, dan pengelolaan yang lebih konsisten dan komprehensif. Namun tetap menjaga kearifan lokal masyarakat setempat. (HumasWaropen)