Antony Blinken Sampaikan Klarifikasi Kebijakan AS Terhadap China
pada tanggal
27 Mei 2022
WASHINGTON,LELEMUKU.COM - Dalam pertemuan Quad di Tokyo pekan ini, para pemimpin Jepang, India, Australia dan Amerika memperingatkan upaya China untuk "mengubah status quo dengan paksa" di tengah kecemasan negara itu akan menyerang Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri.
Presiden AS Joe Biden mengambil sikap lebih jauh dengan mengatakan, AS bersedia melakukan campur-tangan militer untuk membela Taiwan, jika China menyerang negara pulau yang demokratis itu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, “Seperti yang kalian dengar dari Presiden hari ini dan beberapa hari lalu di Tokyo, ketika Presiden Biden mengatakan, dan saya kutip, “Kebijakan kami terhadap Taiwan tidak berubah sama sekali. Kami tetap berkomitmen untuk mendukung perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan dan memastikan tidak ada perubahan sepihak terhadap status quo.”
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuduh Biden menepiskan prinsip China akan "Satu China", yang menegaskan kedaulatan China atas Taiwan. Biden juga dituduh mendukung kegiatan separatis Taiwan.
Berbicara melalui Skype, Brian Harding dari Institut Perdamaian AS menolak gagasan ini. Ia mencatat bahwa para pemimpin dunia berhak prihatin tentang pentingnya membela kedaulatan negara dan integritas wilayah, setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Jika ada serangan langsung terhadap Taiwan seperti yang kini kita lihat di Ukraina, saya pikir Presiden Biden benar bahwa akan ada aksi militer AS terhadap ancaman itu. Saya pikir juga penting bahwa Presiden Biden membuat komentar ini di Jepang. Jepang membuat perubahan penting dengan secara terbuka menyatakan, keamanannya terkait erat dengan apa yang terjadi di Taiwan dan Selat Taiwan,” kata Harding.
Sementara itu, pada konferensi pers melalui daring bulan lalu, militer Taiwan mengumumkan bahwa pihaknya telah menerbitkan buku pegangan bagi warga sipil tentang bagaimana mempersiapkan kemungkinan serangan China, termasuk sebelumnya mempelajari di mana tempat perlindungan untuk keselamatan. (VOA)