Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman Sebut Penyakit Hepatitis Akut Masih Misterius
pada tanggal
11 Mei 2022
JAKARTA PUSAT, LELEMUKU.COM - Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman, menjelaskan temuan penyakit hepatitis akut di DKI Jakarta bisa dibilang cukup parah.
Alasannya, kata dia, penyakit itu menyebabkan kematian dan juga adanya perburukan terhadap korban yang akhirnya memerlukan transplantasi.
Dia menjelaskan peristiwa itu menjadi pesan yang serius, karena umumnya hepatitis tidak seperti itu selama ini pada anak. "Nah adanya kehadiran penyakit ini belum jelas penyebabnya, belum jelas juga mekanisme penularannya. Tentu harus membuat kita semua waspada," ujar dia saat dihubungi Tempo pada Selasa, 10 Mei 2022.
Menurutnya, secara epidemiologi, setiap penyakit itu harus diketahui setidaknya tiga hal. Pertama aspek manusianya, kelompok usianya berapa dengan faktor risiko seperti apa; kedua tentang tempat seperti apa dan bagaimana pengaruh lingkungan atau sanitasi dan lain sebagainya; dan ketiga waktu, paparannya seperti apa, perlu berapa lama dan lain sebagainya. "Nah itu semua belum jelas," katanya.
Sehingga, Dicky melanjutkan, tidak bisa dianggap remeh. Karena ketidakjelasan itu membuat semua orang tidak tahu bagaimana mengantisipasinya walaupun sebetulnya sudah ada hal yang mendasar yaitu pertahanan diri melalui makan bergizi dan hidup bersih sehat.
"Seperti itu, kan makanan juga harus bersih sehat sanitasi juga dengan personal hygiene juga yang baik, termasuk perilaku 5M juga sebagai salah satu benteng awal yang kuat," tutur dia.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan Dinas masih mendalami kriteria klinis dan epidemiologi penyakit hepatitis akut misterius. Menurut dia, pemerintah belum berani menyimpulkan pola penyakit tersebut.
"Namanya juga misterius tentu masih perlu dilakukan pendalaman. Kami tidak tergesa-gesa menyimpulkan ini apa," kata dia kemarin.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengungkapkan tiga pasien anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta diduga terjangkit hepatitis akut misterius meninggal. Anak-anak itu dirawat selama dua pekan sejak 30 April 2022. Belum diketahui penyebab hepatitis akut.
Widyastuti mengutarakan hepatitis bukanlah penyakit baru. Selama ini sudah ada hepatitis jenis A-E, sehingga kewaspadaan dini pun sudah dimulai sedari dulu.
Belakangan ini baru muncul penyakit dengan gejala serupa yang dinamakan hepatitis akut misterius. Walau begitu, dia berujar, masih didalami penyakit persis yang menyerang ketiga anak-anak tersebut. "Jadi tentu kita semua waspada," ujar dia. (Moh. Khory Alfarizi
Editor: Iqbal Muhtarom | Tempo)