Ferdinand Rumsowek Sebut Kesiapsiagaan Jadi Kunci Cegah Bencana di Raja Ampat
pada tanggal
11 Mei 2022
WAISAI, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Raja Ampat, Papua Barat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang berlangsung di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Yayasan Kristen Papua Alfa Omega Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Selasa, (26/4/2022).
Upacara peringatan HKB yang dipimpin Asisten III Setda Raja Ampat, Ferdinand Rumsowek yang mewakili Bupati Raja Ampat tersebut dihadiri Kepala BPBD Raja Ampat, Guntur Tamima bersama jajarannya, Kepala Diskominfo, Persandian dan Statistik Raja Ampat, Frits Feliks Dimara, sejumlah pimpinan OPD di Raja Ampat, Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMP YPK Alfa Omega Waisai, siswa SMP YPK Alfa Omega Waisai dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Usai upacara Guntur Tamima kepada media menjelaskan tema peringatan HKB tahun ini adalah “Siap untuk Selamat.” Diakuinya, kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam mencegah dan menghindari dari berbagai bencana.
“Pencegahan dan mitigasi haruslah menjadi roh kesiapsiagaan bencana yang kita peringati setiap tanggal 26 April, bersama dengan momentum lahirnya undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dari responsive menjadi preventif,” ujar Guntur Tamima.
Menurutnya, HKB ini adalah agenda BNPB yang diselenggarakan secara secerentak di seluruh Indonesia dan terus dilakukan setiap tahun sebab Indonesia termasuk rawan bencana, baik bencana hidrometeorologis, dan geologi, termasuk bencana non alam sepeerti pandemi Covid-19. Karena itu diperlukan kesiapsiagaan bagi setiap manusia, individu perlu siap siaga dalam menghadapi bencana.
“Agenda HKB di Raja Ampat juga ditandai dengan kegiatan simulasi evakuasi mandiri jika terjadi gempa bumi,” ujarnya.
Guntur, sapaan Guntur Tamima menambahkan peringatan HKB dan simulasi evakuasi mendiri dilakukan dilembaga pendidikan agar guru dan siswa memahami bagaimana kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana/cara menyelamatkan diri.
Dirinya juga berharap masyarakat juga memiliki pemahaman dan pengetahuan kesiapsiagaan menghadapi bencana, karena dari 10 ancaman bencana di dunia Sembilan (9) diantaranya ada di Raja Ampat, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, banjir bandang, tanah longsor, cuaca extrim, gelombang extreme, kekeringan dan abrasi pantai.
“Oleh karena itu kesiapsiagaan masyarakat dalam mengantisipasi bencana sangat penting agar mereka mampu melakukan tindakan untuk mengurangi resiko,” ujarnya. (infopublik)